Mohon tunggu...
Muh. Mustafa Pandu Kayana
Muh. Mustafa Pandu Kayana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku adalah seorang mahasiswa dengan keinginan yang tinggi untuk menjadi seorang ultramen

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Makanan Berserat bagi Kesehatan Tubuh dan Pencernaan

23 Mei 2023   16:13 Diperbarui: 23 Mei 2023   16:21 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Salah satu komponen penting yang harus ada dalam pola makan sehat adalah serat. Serat adalah jenis karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Serat ini penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, terutama kesehatan sistem pencernaan. Artikel ini akan menjelaskan mengapa makanan berserat penting bagi kesehatan tubuh, terutama bagi sistem pencernaan.

Mengonsumsi makanan berserat memiliki sejumlah manfaat penting. Pertama, serat membantu menjaga kesehatan usus dan mencegah sembelit. Serat larut membantu menyerap air di usus, sehingga membuat tinja lebih lunak dan mudah dikeluarkan. Hal ini membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan.

Selain itu, makanan berserat juga berperan penting dalam mencegah penyakit divertikula. Divertikula adalah kantong-kantong kecil yang terbentuk di dinding usus, terutama pada usia tua. Konsumsi makanan berserat yang cukup dapat mencegah pembentukan divertikula ini dan mengurangi risiko divertikulitis, yaitu peradangan pada divertikula.

Makanan berserat juga berperan dalam menjaga berat badan yang sehat. Makanan berserat memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mengurangi nafsu makan berlebihan. Selain itu, makanan berserat umumnya rendah kalori dan lemak, sehingga membantu menjaga berat badan yang sehat dan mencegah obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.

Pentingnya makanan berserat dalam kesehatan tubuh juga didukung oleh penelitian ilmiah. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa diet tinggi serat terkait dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner. Penelitian lain yang diterbitkan dalam British Medical Journal juga menunjukkan hubungan antara konsumsi makanan berserat dengan penurunan risiko kanker usus besar.

Jadi, bagaimana kita dapat meningkatkan konsumsi makanan berserat dalam pola makan sehari-hari? Beberapa sumber makanan yang kaya serat meliputi buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh seperti gandum, beras merah, dan oatmeal. Disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 25-30 gram serat setiap hari.

Namun, penting juga untuk meningkatkan konsumsi serat secara bertahap. Perubahan tiba-tiba dalam pola makan yang rendah serat dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti gas, kembung, atau diare.

Kurangnya konsumsi makanan berserat dalam pola makan sehari-hari dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh, terutama pada sistem pencernaan. Berikut adalah beberapa akibat yang mungkin terjadi jika kurang mengonsumsi serat:

1. Sembelit: Kurangnya serat dalam makanan dapat menyebabkan sembelit atau sulit buang air besar. Serat berfungsi sebagai pengatur pencernaan dan menambah volume tinja, sehingga mempermudah proses buang air besar. Ketika tubuh kekurangan serat, tinja dapat menjadi keras dan kering, menyebabkan kesulitan dan rasa tidak nyaman saat buang air besar.

2. Masalah Pencernaan: Kurangnya serat dalam makanan juga dapat menyebabkan masalah pencernaan lainnya, seperti gangguan perut, kembung, dan diare. Serat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di saluran pencernaan, yang penting untuk pencernaan yang sehat. Ketika kurang serat, pergerakan usus menjadi lambat dan pencernaan makanan terganggu.

3. Risiko Penyakit Kronis: Kurangnya makanan berserat dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis. Konsumsi serat yang rendah terkait dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker usus besar. Serat membantu menjaga berat badan yang sehat, mengendalikan gula darah, menurunkan kolesterol, dan menjaga kesehatan jantung.

4. Penurunan Kualitas Hidup: Kurangnya serat dalam pola makan dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Gangguan pencernaan, sembelit, dan ketidaknyamanan perut dapat mengganggu kegiatan sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup seseorang. Selain itu, risiko penyakit kronis yang lebih tinggi juga dapat mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan.

Penting untuk mencatat bahwa peningkatan konsumsi serat harus dilakukan secara bertahap dan disertai dengan asupan air yang cukup. Minum banyak air penting untuk membantu serat melunak dan memperlancar proses pencernaan.

Dalam rangka menjaga kesehatan tubuh dan sistem pencernaan yang optimal, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat setiap hari. Menggabungkan berbagai sumber serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan, dalam pola makan seimbang adalah kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal dari serat dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun