Bisuku adalah letak rindu bersarang
Sumber hangat pada malam beku
Sejauh mana dia terpaku sekarang
Menahan teriak yang sudah menggebu
Malamku adalah letak do'a berlabu
Menjelang mimpi-mimpi itu
Dimana dia kejam melibas putaran waktu
Menunggu pagi dengan rasa yang tak tentu
Pada akhirnya sebuah kenyataan terpampang, waktu-waktu seakan berhenti dan semua terasa mati.
Mimpiku hanya mimpi, seolah ku temu fatamorgana pada haus dipadang pasir gersang, yang kuharap adalah kepalsuan, atau memang inginku yang terlalu tinggi?
Setelah itu, aku berfikir bahwa akan kehilanganmu
Namun lebih parah, aku kehilangan separuh aku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H