Mohon tunggu...
ieda poernomo
ieda poernomo Mohon Tunggu... -

pemerhati perilaku masyarakat, fokus pada upaya pemberdayaan masyarakat dan pengembangan harga diri sebagai bangsa dan negara, menulis artikel, cerpen, buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu Bangga?

4 Februari 2010   11:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:05 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sama sekali tidak."

"Ibu tidak menegurnya?"

"Percuma. Berkali saya coba, tidak ada hasilnya. Dia seperti tuli. Dia lebih mendengar ambisinya dan mendengar pujian teman-temannya dan mereka yang memujinya sebagai orang berani. Apalagi media sering mengundangnya, memuat wawancaranya. Makin bangga dia dan saya pun makin terpinggirkan. Dia tidak lagi mendengar saya, ibunya. Semoga Tuhan mengampuni saya."

"Amin."

"Selama ini saya sudah mencoba, semampu saya. Sayang, perubahan zaman menggilas semua aturan dan tata krama yang saya ajarkan. Zaman berhasil melambungkan egonya dengan nama vokal dan menghadiahkan label berani. Padahal dia kurang ajar. Saya malu punya anak seperti dia. Semoga Tuhan mengampuni saya dan saya yakin, Tuhan Maha Tahu, pastilah Tuhan melihat semua yang telah saya lakukan dan ketidakberdayaan saya menghadapi zaman yang semakin tak jelas arahnya ini."

"Saya ikut berdoa, Bu."

Di sudut lain ada beberapa ibu yang juga meneteskan air mata.

"Kenapa Bu?" tanya ibu yang mengira ada kebanggaan di hati ibu yang disapanya tadi.

"Saya adalah ibu dari anak-anak yang menginjak-injak, merobek-robek dan membakar foto ketika berdemo."

"Anak sayalah yang mengeluarkan makian kasar."

"Anak saya mencoreng wajah di foto sehingga tampak seperti drakula."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun