Kolaborasi dengan industri dan alumni adalah strategi lain yang penting dalam mengembangkan keterampilan ini. Dosen dan alumni yang memiliki pengalaman praktis di industri dapat memberikan wawasan berharga mengenai tantangan dan peluang yang ada. Mereka juga dapat berperan sebagai mentor, membantu mahasiswa dalam mengembangkan cara berpikir yang lebih kritis dan inovatif. Mas Udi et al. (2024) menekankan pentingnya peran dosen dalam menanamkan nilai-nilai kritis dan inovatif melalui pembelajaran yang berorientasi pada praktik nyata.
4.Penyediaan Fasilitas dan Sumber Daya yang Mendukung.
Institusi pendidikan vokasi juga perlu menyediakan fasilitas dan sumber daya yang mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis dan inovatif. Ini termasuk laboratorium, pusat inovasi, serta akses ke teknologi terbaru yang dapat digunakan mahasiswa untuk bereksperimen dan mengembangkan ide-ide baru.
Pengembangan keterampilan berpikir kritis dan inovatif pada mahasiswa vokasi adalah investasi jangka panjang yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja. Dengan menerapkan strategi yang komprehensif, mulai dari pendekatan pembelajaran berbasis masalah, kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, hingga kolaborasi dengan industri dan alumni, institusi pendidikan vokasi dapat membantu mahasiswa menjadi lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Keterampilan ini tidak hanya meningkatkan peluang kerja mereka, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pengembangan industri di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H