Desa Penglipuran, yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali, adalah salah satu dari sedikit desa yang mendapatkan pengakuan internasional sebagai desa terbersih. Tidak hanya di Indonesia, Desa Penglipuran juga sering disebut-sebut sebagai salah satu desa terbersih di dunia.
Pencapaian ini tidak terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari kombinasi faktor-faktor yang mencerminkan komitmen kuat komunitas setempat terhadap kebersihan, kelestarian lingkungan, dan pelestarian budaya.
1. Komitmen Komunitas terhadap Kebersihan
Salah satu alasan utama mengapa Desa Penglipuran bisa menjadi desa terbersih adalah komitmen tinggi dari masyarakatnya terhadap kebersihan lingkungan. Setiap warga desa memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan di sekitar rumah dan lingkungan umum. Ada sistem rotasi untuk membersihkan jalan-jalan dan area publik, sehingga kebersihan selalu terjaga.
2. Pengelolaan Sampah yang Efektif
Desa Penglipuran memiliki sistem pengelolaan sampah yang efektif. Sampah dipisahkan berdasarkan jenisnya (organik dan anorganik) sebelum dibuang. Sampah organik digunakan sebagai kompos untuk pertanian, sementara sampah anorganik dikumpulkan dan didaur ulang. Sistem ini membantu mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang dan memastikan lingkungan tetap bersih.
3. Arsitektur Tradisional yang Teratur
Arsitektur Desa Penglipuran sangat teratur dan simetris. Semua rumah dibangun dengan gaya tradisional Bali dan mengikuti tata letak yang telah ditentukan. Setiap rumah memiliki halaman depan yang bersih dan terawat, yang menambah estetika keseluruhan desa. Jalan utama desa juga bersih dan bebas dari kendaraan bermotor, membuat lingkungan lebih nyaman dan sehat.
Sumber Artikel : https://tukangbaliku.com/
4. Pelestarian Budaya dan Tradisi