Mohon tunggu...
PANDU SALSABILA IRTIQOULIULYA
PANDU SALSABILA IRTIQOULIULYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Salah satu Mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang aktif terjun di dunia Ekonomi Syariah, sekaligus menjadi Mahasantri dan Duta Santri di Pesantren Mahasiswa An-Nur Surabaya

Salah satu Mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang aktif terjun di dunia Ekonomi Syariah, sekaligus menjadi Mahasantri dan Duta Santri di Pesantren Mahasiswa An-Nur Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Wanita dalam Ekonomi Islam Kontemporer: Menggali Inspirasi dari Masa Rasulullah hingga Masa Kini

16 September 2024   17:00 Diperbarui: 16 September 2024   17:14 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam diskusi mengenai ekonomi Islam kontemporer, peran wanita sering kali menjadi topik yang kurang mendapatkan perhatian. Padahal, sejak zaman Rasulullah SAW, wanita telah memainkan peran yang signifikan dalam dunia ekonomi, baik sebagai pengusaha, pekerja, maupun sebagai pendorong pertumbuhan sosial-ekonomi. Dalam konteks modern, peran ini semakin berkembang dengan semakin terbukanya akses terhadap pendidikan, teknologi, dan peluang bisnis berbasis syariah.

 

Inspirasi dari Zaman Rasulullah: Khadijah binti Khuwailid

Sejarah ekonomi Islam tidak bisa dilepaskan dari sosok Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Muhammad SAW. Khadijah adalah seorang pengusaha sukses di Mekkah, bahkan sebelum menikah dengan Rasulullah. Sebagai wanita mandiri secara ekonomi, Khadijah memiliki jaringan perdagangan yang luas dan dikenal sebagai pedagang yang jujur serta berintegritas tinggi. Kisah Khadijah adalah bukti bahwa Islam tidak hanya menghormati peran wanita dalam ekonomi, tetapi juga mendukung kemandirian finansial wanita dalam batasan-batasan yang sesuai dengan syariat.

Selain Khadijah, Aisyah RA, istri Nabi lainnya, juga menjadi contoh penting. Aisyah dikenal memiliki pengetahuan mendalam tentang fiqih dan ekonomi, sering memberikan pandangan serta nasihat yang mendalam terkait pengelolaan harta dan zakat. Aisyah adalah salah satu figur yang mendukung partisipasi wanita dalam kegiatan sosial dan ekonomi dalam masyarakat Muslim awal.

Pandangan dari Kitab-Kitab Klasik

Kitab-kitab klasik seperti Al-Mughni karya Ibnu Qudamah dan Al-Mabsut karya Imam Sarakhsi banyak menyinggung peran wanita dalam ekonomi, terutama dalam hal hak kepemilikan, transaksi jual beli, dan warisan. Menurut pandangan klasik, wanita memiliki hak penuh atas harta yang mereka miliki, baik melalui warisan, pernikahan, maupun hasil kerja keras mereka sendiri. Dalam konteks ekonomi Islam, wanita dapat berpartisipasi dalam bisnis dan investasi, asalkan tidak melanggar prinsip-prinsip syariah.

Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin juga menyebutkan pentingnya etika dalam bisnis, yang mengikat baik laki-laki maupun perempuan. Prinsip-prinsip keadilan, amanah, dan kejujuran menjadi landasan kuat bagi semua pelaku ekonomi, termasuk wanita. Pandangan klasik ini menegaskan bahwa ekonomi Islam tidak membatasi peran wanita, tetapi mengatur agar sesuai dengan nilai-nilai moral yang tinggi.

Wanita Pengusaha di Dunia Islam Kontemporer

Saat ini, banyak wanita Muslim yang telah meraih kesuksesan di dunia bisnis dan ekonomi syariah. Di tingkat global, kita bisa melihat sosok Sheikha Lubna Al Qasimi, wanita pertama yang menjabat sebagai Menteri Ekonomi di Uni Emirat Arab. Ia tidak hanya mengembangkan sektor ekonomi negara, tetapi juga menjadi pionir dalam mendorong inklusi wanita di sektor bisnis dan teknologi di dunia Arab. Melalui kepemimpinannya, Sheikha Lubna telah memberikan inspirasi bagi wanita Muslim di seluruh dunia.

Selain Sheikha Lubna, ada juga Rania Nashar, CEO dari Samba Financial Group di Arab Saudi, yang merupakan salah satu perbankan terbesar di negara tersebut. Karir Rania menunjukkan bagaimana wanita bisa memimpin institusi keuangan besar dalam kerangka ekonomi syariah yang ketat. Kontribusinya membuktikan bahwa wanita memiliki peran penting dalam mengarahkan dan mengelola ekonomi modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun