Mohon tunggu...
Pandu Wibowo
Pandu Wibowo Mohon Tunggu... -

Pria Muslim sederhana yang sedang mendalami Ilmu Politik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Belajarlah Dari Turki dan Erdogan

17 November 2013   10:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:03 3592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandu Wibowo Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ketua LDK Komda FISIP.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Diantara orang orang mukmin itu ada orang orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur dan diantara mereka ada pula yang menunggu menunggu (yang Allah janjikan pedanya) dan mereka tidak mengubah (janjinya), (QS: Al Ahzab: 23).

Di antara mereka yang termasuk dalam firman Allah tersebut adalah orang orang yang hidup dan tumbuh berkembang di lingkungan yang baik sejak usia dini. Mereka juga memiliki keluarga yang mampu mencetak salah satu dari anak anak mereka menjadi seorang pahlawan. Pahlawan terpilih yang pidatonya selalu didengar oleh rakyat dan bangsanya. Tidak hanya itu, mereka juga gigih memperjuangkan orang orang yang teraniaya dan mengembalikan hak hak mereka. Salah satu dari mereka adalah Recep Tayyeb Erdogan, Perdana Menteri multitalenta sebagai pemimpin negara Turki.

Erdogan lahir 26 Februari 1954 di sebuah desa kecil di Istanbul. Ia pun dulu pernah menajadi penjaga pantai di Laut Hitam kota Rize, sehingga sejak kecil Erdogan telah bergumul dengan gelombang dan belajar kesabaran dan keberanian. Erdogan sendiri sangat rajin membaca dan menulis. Beliau sangat menyukai dunia eknomi dan politik. Sepanjang karirnya, Erdogan mencapai kesuksesan ketika berhasil membentuk AKP Turki (Partai Keadilan dan Pembangunan) pada 14 Agustus 2001. Erdogan pun berhasil memenangkan partainya AKP Turki di Pemilu Legiselatif pada akhir tahun 2002, dan Erdogan sendiri pun berhasil menduduki posisi Perdana Menteri. Erdogan dan Partainya benar benar menunjukan kepada rakyat Turki bahwa yang mereka bawa adalah sebuah harapan bagi rakyat Turki, yaitu keadilan dan kesejahteraan.

Dalam sejarahnya Turki pernah menjadi negara yang maju dengan Islam sebagai kekuatan terbesar pada zaman kekuasaan Kerajaan Ustmani. Bisa kita lihat tokoh tokoh Islamis sepeti Muhammad Al Fatih, Sultan Hamid 2, dan lain lain telah berhasil menjadi pemimpin umat yang sukses membangun negara dengan cara Islam. Tapi sejak keruntuhan kerjaan Islam Utsmani, kekuatan Islam mulai runtuh sedikit demi sedikit, sehingga negara Turki yang tadinya berlandasakan Islam digantikan dengan faham sekuler yang dicetuskan oleh Mustafa Kemal Ataturk. Prieode dari tahun 1925 sampai 2002 menunjukan bahwa Turki sedang ada dalam penjara sekulerisasi yang di bungkus oleh militer Turki. Partai partai Islam tidak diberikan gerak lebih untuk proses Islamisasi oleh kelompok kelompok sekuler (militer). Kudeta militer pun sering terjadi di Turki, agar faham sekuler tetap kuat dan tertanam selamanya di Turki. Tokoh tokoh Islam seperti Erbakan dari partai Refah pun tidak bisa berbuat banyak dengan kekutan militer sekuler Turki pada saat itu.

Partai Islam yang tidak bisa berbuat apa apa akhirnya membuat Erdogan berfikir bagaimana membuat Islam mengalahkan ideologi sekuler di Turki. Akhirnya Erdogan pada awal baru tahun 2001 membentuk partai yang AD/ART nya sama sekali tidak bersaskan Islam. Partai tersebut adalah AKP (Partai Keadilan dan Pembangunan). Partai ini benar benar bekerja untuk rakyat Turki, sehingga partai ini berhasil memenangkan Pemilu pada tahun 2002. Dan disusul menjadikan kadernya Recep Tayyep Erdogan menjadi Perdana Menteri, dan Abdullah Ghul sebagai Presiden Republik Turki. Dimasa pemerintahannya Erdogan mencoba mempercayai rakyat bahwa dia adalah Muslim yang moderat. Selain itu kinerja kerja AKP dan Erdogan sangat bagus dan membuat rakyat semakin menyukai gaya pemerintahan Erdogan. Sepuluh tahun lebih Turki yang tadinya ekonominya runtuh karena prilaku tokoh tokoh sekuler telah sukses menjadi negara tangguh dan maju.

Pemikiran Erdogan banyak menuai kontroversi. Namun, ia dikagumi karena banyak prestasi. Saat terpilih memimpin Turki, negaranya mewarisi utang 11,7 persen. Inflasi mencapai 30%. Saat itu Turki dipimpin militer dan menjadi negara sangat korup dan miskin. Kini, Erdogan berhasil membawa ekonomi Turki ke nomor 17 di dunia. Turkish Airline juga menjadi yang terbaik di Eropa (2012). Turki tumbuh di atas 10% saat negara lain mengalami resesi di tahun 2009, sebagaimana dialami Spanyol dan Yunani. Erdogan mengerti benar posisi strategis Turki, sehingga punya hubungan baik dengan kawasan dan menerapkan kebijakan luar negeri zero problem with neighbour. Erdogan juga sangat vokal dan respek terhadap dunia Islam. Beberapa kali dalam forum dunia dan media internasional ia kecam Israel dan AS karena kebrutalan terhadap Palestina dan kudeta terhadap Mursi di Mesir. Erdogan adalah pemimpin yang memiliki keteladanan sebagai muslim taat yang memegang teguh nilai-nilai islami dari kecil. Istri dan anak-anaknya berjilbab meski kuliah di Indiana, AS. Kesimpulan yang bisa kita ambil dari Erdogan adalah kecerdasannya dalam membangun negara dengan Islam. Beliau pertama pertama tidak menampilkan keIslamannya sebagai individu yang Islamis, tapi beliau menunjukan ke moderatannya. Bukan karena beliau tidak menghargai identitasnya, tapi demi kelancaran dakwah Islamiyah, karena Islam pun mengajarkan syiasah .Setalah rakyat percaya dengan kinerjanya, beliau baru menunjukan ke Islamannya. Beliau menunjukan kepada rakyatnya, beginilah cara Islam membangun dan mensejahterakan rakyat. Dan Turki sekarang menjadi lebih Islami, nilai nilai sekuler pun perlahan hilang. Kebijakan kebijakan yang pro dengan Islam terus dilakukan oleh Erdogan seperti wanita di perbolehkan memakai jilbab, adzan yang tadinya memakai bahasa Turki diganti menjadi bahasa Arab, wanita berjilbab pun diperbolehkan masuk parlemen. Erdogan juga menekan laju penjualan minuman keras dan seks bebas dikalangan remaja. Semoga sepak terjang Erdogan bisa dijadikan contoh bagi tokoh tokoh Islam di Indonesia dalam memperjuangkan Islam di sebuah negara. @pandu_wibowo

1384659738170083045
1384659738170083045

Recep Tayyip Erdogan (Perdana Menteri Turki)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun