Mohon tunggu...
Ria Wastiani
Ria Wastiani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

good dreamer,idealist,creative,imaginative

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Negeri Pekuliarti (Part 2)

2 Juni 2011   05:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:57 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Dia berkata “tantu saja aku mengenalmu, kita pernah bertemu sebelumnya”.

“kau yakin? tapi aku baru pertama kali melihatmu” ujarku.

“ini aku William” katanya sambil tersenyum.

Dan bel sekolah berbunyi “ok, pertemuan berakhir, jangan lupa untuk membuat puisi karya kalian masing-masing, selamat pagi”

Aku langsung keluar dari ruangan dan menuju ke ruangan berikutnya dengan melihat jadwal pada handphoneku. Laki-laki tampan bermata biru yang mengaku bernama William tetap berjalan mengikutiku. Aku berjalan semakin cepat menuju ruangan kelas yang berada satu lantai di atas ruangan tadi. Aku tidak mau seorangpun membaca kebingunganku.

Aku berhenti sejenak dan menatapnya “ku rasa kau salah orang, aku tidak pernah bertemu denganmu”. Kemudian berjalan cepat menuju ruangan kelas sesuai jadwalku. Sepat kulihat laki-laki bermata biru itu terdiam dan berwajah bingung. Dia menghilang dalam kerumunan orang-orang yang berlalu-lalang menuju ruangan yang dituju.

. . . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun