Mohon tunggu...
Pandji Harsanto
Pandji Harsanto Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Buku Make Your Own Plan!\r\nPerencana Keuangan Independen\r\n\r\nemail : pandji.harsanto@gmail.com\r\n\r\ntwitter : @pandjiharsanto\r\n\r\nwww.pandjiharsanto.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengelola Gaji dan Belanja Bulanan

27 Februari 2012   14:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:51 1639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya coba share, bagaimana mengelola gaji bulanan Anda untuk belanja bulanan Anda.. Masalahnya belanja bulanan nggak terbatas hanya membeli barang kebutuhan di rumah. Saat berada di mall atau supermarket seringnya kita malah tergoda membeli barang lain yang belum tentu kita butuhkan. Hasilnya, lagi-lagi biaya belanja bulanan kita bengkak. Hitung Semua Sebelum mendatangi supermarket, hal pertama yang wajib dilakukan adalah menentukan daftar barang yang akan kita belanjakan secara detail. Makanya cek dulu, deh, barang apa saja yang persediannya sudah habis. Boleh aja, kok, langsung membuat daftarnya begitu kita menerima gaji. Kalau bisa, sih, lengkapi daftar kebutuhan operasional kita dengan harganya. Jika nggak ingat dengan harganya, minimal bikin perkiraan. Ini penting agar saat belanja kita sudah tahu barang apa saja yang diprioritaskan dan nggak melenceng membeli barang lain yang nggak perlu. “Biaya kebutuhan bulanan disebut operasional, dan yang masuk ke dalam daftar ini bukan hanya personal care, tapi apa pun yang memang diperlukan selama sebulan. Bedakan kebutuhannya antara barang dan jasa,” . Kebutuhan berupa barang, jelaslah seperti sabun, makanan, atau kosmetik. Sedangkan yang masuk dalam kebutuhan jasa antara lain, biaya tempat tinggal, laundry,  listrik, transport harian, uang pulsa, bensin, TV kabel, iuran di gym, dan lainnya. Tuh, baru sadar, kan, selama ini kita nggak memasukkan bujet kebutuhan jasa di dalam daftar. Mingguan dan Bulanan Namun, nggak semua kebutuhan harus dibujetkan untuk sebulan. Nggak sedikit kebutuhan yang bisa dianggarkan setiap minggu. Biasanya, sih, anggaran mingguan digunakan untuk makanan yang nggak tahan lama. “Makanan seperti roti, buah, camilan, dan sayur boleh dibeli setiap minggu. Namun untuk yang bisa tahan selama sebulan, sebaiknya dibelinya tetap sebulan sekali,” Untuk lebih menghemat sebaiknya kita belanja secara grosiran. Pasalnya harga barang yang dijual grosir cenderung lebih murah. Tapi nggak berarti kita boleh menghamburkan barang-barang itu nantinya. Penggunaannya tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan. “Belanja grosiran itu nggak bikin rugi jika  nantinya memang akan digunakan. Makanya sebelum membeli perhatikan tanggal kedaluarsanya untuk menentukan waktu pemakaian dan kapan bisa belanja lagi,” Penting juga untuk menyesuaikan kualitas barang dengan kemampuan kita. Jika memang bujetnya cocoknya dengan brand A, jangan memaksakan diri untuk membeli brand lain yang lebih mahal. Budget Operasional 30%-50% Bikin anggaran belanja bulanan memang menyenangkan—iya, lah, sambil membayangkan apa yang bakal dibeli, sih. Tapi saat menyusun anggaran, jangan lupakan uang yang harus dialirkan ke tabungan dan kredit rumah. “Aturannya, begitu gajian, 30%-nya harus digunakan untuk membayar cicilan rumah atau apartemen, 20-40% disimpan sebagai tabungan atau invetasi, sedangkan hanya 30% -50% yang boleh dipakai untuk biaya operasional jika punya cicilan hutang. Jika tidak punya cicilan hutang bisa lebih dari 50% untuk biaya operasional, dan pastikan Anda tetap menabung tiap bulannya” Tenang, jika bulan ini kebutuhan kita memang sedang banyak-banyaknya, bujet operasional menjadi 50% asalkan kita sudah menyisihkan dana untuk ditabung sebesar 20%. Melihat bujet belanja yang sudah lumayan besar ini, harusnya, sih, kita nggak membobol tabungan lagi untuk belanja. Anda seharusnya juga mempunyai dana darurat yang besarnya minimal 3 kali sampai dengan 12 kali pengeluaran bulanannya (tergantung jumlah  tanggungan Anda dalam keluarga) maka dari itu kita wajib mempunyai dana darurat dengan menabung. Pengeluaran Weekend Seringnya, sih, bujet belanja bulanan habisnya bukan untuk biaya operasional tapi malah buat hiburan. Yap, kita lupa kalau pengeluaran untuk nonton bioskop, rekreasi, makan di luar, nyalon, dan karaoke harusnya dimasukkan ke dalam bujet belanja bulanan. Padahal acara nongkrong bareng teman atau keluarga dilakukan setiap weekend. “Bikin rekening untuk hura-hura pas weekend, tapi tetap sesuaikan besarnya dengan kemampuan dan kebutuhan. Jika bujet belanja bulanan kita besarnya 30%, berarti 10%-nya bisa dipotong untuk kebutuhan weekend, sedangkan jika bujet belanja bulanan 50%, berarti bujet hura-huranya 15%,” Pengeluaran bulanan akan lebih mudah diatur jika menggunakan amplop. Pisahkan setiap anggaran berdasarkan jenisnya di setiap amplop. Gunanya agar kita tahu bujet pastinya dan bisa mengerem pengeluran jika bujetnya sudah hampir habis. “Biasakan untuk membawa uang tunai saat weekend dan tinggalkan kartu kredit di rumah. Sebelum menggunakan uangnya, cek lagi apakah kita memang perlu menjalankan kegiatan itu,” Harusnya, nih, pikirkan cara lebih hemat sebelum mengeluarkan uang untuk biaya weekend. Misalnya jika tadinya kita selalu nonton dan dilanjutkan dengan makan di luar, sekarang pilih kegiatan yang bisa dilakukan di rumah. Ajak teman atau saudara datang ke rumah kita, sewa DVD atau buat acara barbeque di rumah dan bisa saja bikin aturan agar setiap orang membawa ‘sumbangan’ makanan untuk dinikmati bersama. jadi lebih Hemat bukan? “Bujet belanja bulanan memang boleh dihabiskan, tapi jika bisa disisihkan, nggak ada salahnya untuk disimpan sebagian. Bila kita bisa mengurangi bujet weekend setiap bulan, hasilnya malah bisa digunakan untuk membeli barang yang sudah lama diinginkan seperti ponsel baru atau rekreasi ke luar kota,” Pakai Kartu Kredit? Boleh… Sah-sah saja menggunakan kartu kredit untuk berbelanja bulanan. Apalagi banyak supermarket yang menawarkan diskon jika kita menggunakan kartu kredit tertentu. Wah, lebih hemat, nih! “Idealnya belanja bulanan, tuh, menggunakan uang tunai atau kartu debit. Tapi jika memang ada diskon, boleh menggunakan kartu kredit dengan syarat dana untuk belanja itu sudah siap. Di sini kartu kredit digunakan untuk pembayaran bukan berutang. Maksudnya, kita, kan, sudah tahu berapa nominalnya, jadi begitu digunakan, langsung transfer untuk melunasinya,” Jadi salah banget, tuh, jika utang belanja bulanannya malah dibayar bulan depan. Bisa-bisa malah menumpuk dengan utang lainnya dan kita kewalahan membayarnya. Hitung-hitung! Agar nggak merana di akhir bulan akibat kehabisan uang, atur bujet operasional secerdas mungkin.

  1. Prioritaskan biaya kos, listrik, TV kabel, dan telepon di awal gajian. Nggak mau, dong, bujet ini malah terpakai untuk hal lain dan begitu ditagih kita malah nggak bisa membayar.
  2. Pilih-pilih tempat belanja. Lakukan cek dan ricek setiap supermarket dan mall, soalnya ada beberapa supermarket yang memang menjual barangnya lebih murah karena rajin mengadakan diskon.
  3. Bila kita sudah berlangganan fasilitas internet lengkap dan cepat untuk ponsel, nggak perlu lagi, ah, membeli modem atau memasang WiFi di rumah

Untuk konsultasi dan tips keuangan follow @pandjiharsanto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun