Mohon tunggu...
Sri S Pande
Sri S Pande Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tanah airku Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bimbingan Belajar (Bimbel) - Sebuah Industri Pendidikan

4 April 2012   12:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:02 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bimbingan-bimbingan belajar sudah ada sejak dulu. Jaman saya dulu waktu masih duduk di bangku sekolah, tidak sedikit dari teman-teman saya yang diantar les oleh orang tua mereka sepulang sekolah, tidak jarang sampai larut malam. Saya tidak mempunyai kapasitas untuk menilai seberapa signifikan atau manjur bimbingan belajar, karena itu berbeda-beda hasilnya tergantung oleh banyak faktor, dan saya sendiri belum pernah ikut bimbingan belajar untuk pelajaran sekolah.

Kebanyakan siswa-siswi ikut les bimbingan belajar baik privat (di rumah 1 guru 1 murid) ataupun di tempat les. Adanya isu bahwa bertambahnya jumlah murid yang ikut les di luar sekolah menandakan bahwa sekolah belum memadai keperluan siswa dalam mendapatkan dan mengerti isi pelajaran. Siswa-siswa mungkin menjadi sering tidur di dalam kelas baik karena kelelahan setelah hari sebelumnya yang diisi dengan les sampai malam, dan mereka berpikir, toh juga akan dijelaskan lagi di tempat les, jadi tidur aja wis. Jadinya, tempat les mungkin berubah menjadi sekolah, dan sebaliknya. Sekarang, karena lumrah nya hal tersebut terjadi, para guru di kelas akan dibuat sedikit mumet akan perilaku murid yang tidur di kelas ini, apapun alasannya karena dari pandangan pendidik itu tidak benar, karena itu merugikan suasana di kelas, keadaan itu jelas mempengaruhi mood belajar murid-murid yang serius mendengarkan di kelas (menghandalkan sekolah saja) karena tidak les. Tetapi ada juga guru yang mengerti dan membiarkan murid tidur di kelas asal tidak menganggu jalannya proses belajar mengajar di kelas alias ribut. Tidak jarang loh, murid yang tidur di kelas karena les, walaupun nilainya tidak bagus sekali, tetapi, untuk murid yang langganan tidur di kelas seperti ini sudah cukup bagus, bayangkan kalau mereka mau mendengarkan saja di kelas. Toh, kalaupun tidur, kalau nilai bagus karena ikut les, nama sekolah juga naik rankingnya. Jadi, tidak ada ruginya bagi sekolah. Alangkah baiknya, si pemodal dan mampu les untuk membagi ilmu nya kepada si kecil yang tidak mampu les, dengan cara membagi cara cepat mendapatkan solusi, cara lain mencari jawaban, cara lain menghapal informasi, apalah yang diberikan ketika les.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun