Mohon tunggu...
Pande Parwata
Pande Parwata Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang mahasiswa,senang berkawan,senang menulis,dan senang mengendarai motornya. http://pandeparwata.wordpress.com/ http://pandeparwata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Pak Tua

21 November 2012   07:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:57 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika itu hanya ada burung kenari

melayang – layang nyaris mati menanti

bukan karena saut – menyaut mortir yang terbang tinggi

hanya saja ia lelah meratapi hari – hari tanpa tepi

(4)

pak tua tiba – tiba berdiri namun tak berlari

kakinya pun hanya terpatri pada sebuah bilik  yang mulai dilalap api

“awas mortir!!” sayup terdengar menghampiri

namun cerita pak tua tak pernah terdengar hingga

para priyayi itu mati, dan burung-burung kenari hanya meninggalkan belulangnya di pangkuan ilahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun