300 hari sudah ku hitung
Hadirmu kini hanya dalam bilik hatiku
Memupuk rindu yang semakin tebal
Meradang aku merenda hari
Â
Bila kau bertanya nanti
Bila kau kecewa nanti
Bila kau bingung denganku sekarang atau nanti
Aku tak dapat membela diri
tak perlu kau tahu juga
Aku disini meradang merenda hari
Â
Kau mungkin tak akan mengerti
Akupun begitu
Ini takdir atau kesalahanku
Akupun tak mengerti
Yang dapat aku lakukan
Aku bertahan meradang merenda hari
Â
Baik burukku dimatamu
Aku tak perduli
Dibilik hati ini selalu ada tentangmu
Masih dengan rindu yang semakin tebal
Aku memaksa hatiku berdamai
Aku rela meradang merenda hari
Â
Aku tak pernah tau apa itu puisi
Akupun tak pernah paham makna setiap baitnyaÂ
Ini hanya ungkapan hatiÂ
Disetiap badai datang dihatiku
Disetiap aku gagal berdamai
Disetiap aku tersiksa meradang merenda hari
Â
Jika satu waktu kau baca iniÂ
Kau tak perlu peduli
Aku meradang setiap merenda hari
Aku hanya inginkan kau perduli
Dan selalu berdo'a agar kau perduli
Jangan berhenti memanggilku ibu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H