Mohon tunggu...
Palupi Dewi
Palupi Dewi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Love Book.... Food... Crochet....Movie..... going some place... and I'm enjoy my life

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merenda Hari

9 Mei 2016   12:23 Diperbarui: 9 Mei 2016   12:32 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

300 hari sudah ku hitung

Hadirmu kini hanya dalam bilik hatiku

Memupuk rindu yang semakin tebal

Meradang aku merenda hari

 

Bila kau bertanya nanti

Bila kau kecewa nanti

Bila kau bingung denganku sekarang atau nanti

Aku tak dapat membela diri

tak perlu kau tahu juga

Aku disini meradang merenda hari

 

Kau mungkin tak akan mengerti

Akupun begitu

Ini takdir atau kesalahanku

Akupun tak mengerti

Yang dapat aku lakukan

Aku bertahan meradang merenda hari

 

Baik burukku dimatamu

Aku tak perduli

Dibilik hati ini selalu ada tentangmu

Masih dengan rindu yang semakin tebal

Aku memaksa hatiku berdamai

Aku rela meradang merenda hari

 

Aku tak pernah tau apa itu puisi

Akupun tak pernah paham makna setiap baitnya 

Ini hanya ungkapan hati 

Disetiap badai datang dihatiku

Disetiap aku gagal berdamai

Disetiap aku tersiksa meradang merenda hari

 

Jika satu waktu kau baca ini 

Kau tak perlu peduli

Aku meradang setiap merenda hari

Aku hanya inginkan kau perduli

Dan selalu berdo'a agar kau perduli

Jangan berhenti memanggilku ibu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun