“No one knows my struggle, they only see the trouble.” Tupac Shakur
Setiap pagi kita bangun dari tempat tidur dengan tujuan masing-masing. Ada yang bergegas ke kamar mandi karena sudah terlambat sekolah atau ada juga yang sibuk menyemprot parfum dan mengenakan pakaian terbaik karena akan bertemu client besar siang nanti, atau ada juga duduk manis, menunggu kesempatan datang menghampiri.
Saat lulus dengan gelar Sarjana Komunikasi dari IISIP Jakarta, saya sempat bingung mau bekerja di mana. Setelah sempat melamar ke sana ke mari berbagai pekerjaan dari kantor yang berharap calon karyawannya sudah punya pengalaman bekerja, sayapun merasakan betapa pahitnya surat lamaran kerja ditolak. Sama pahitnya seperti saat mengetahui tabiat asli perempuan yang 3 tahun saya kagumi. Oke, abaikan bagian ini.
Akhirnya dengan kemampuan menulis yang lumayan pada tahun 2010, dari seorang teman, saya mendapatkan pekerjaan pertama saya sebagai scriptwriter untuk proyek video Safety Induction dengan status pekerja lepas di Holcim Indonesia, Narogong.
Hingga akhirnya saat ini, setelah bekerja sekitar 2 tahun, saya menjadi seorang Senior Community Specialist di tempat saya bekerja. Promosi jabatan yang sudah berjalan selama 6 bulan ini cukup menambah banyak ilmu dan pengalaman. Dari perjalanan karir selama 6 tahun ini, ada beberapa point yang saya sadari. Silahkan dibaca, semoga bermanfaat.
1. Kenali Dirimu Sebelum Memulai Karir.
Sudah kenal siapa dirimu? Sudah tau apa saja kemampuanmu? Maksimalkan apa yang kamu punya saat ini sebelum pergi ke tempat yang penuh dengan tantangan tinggi. Jangan sampai pekerjaan yang mengatur hidupmu, tapi kamulah yang harus mengatur pekerjaanmu.
Dalam dunia kerja, inisiatif dan fokus adalah salah satu hal penting untuk mendukung karir. Setidaknya itu yang saya pelajari selama bekerja.
2. Kisah Hidupmu Terlalu Berharga Untuk Sekedar Dipenuhi Pengalaman Berburu Tempat Kerja.
Sekarang mari bertanya pada diri sendiri terlebih dahulu. Apa yang mau kamu raih dalam hidup? Kalau pertanyaan ini sudah terjawab, maka akan datang saatnya dimana pekerjaan yang diharapkan akan datang menghampiri. Buat kamu yang punya mimpi besar, hal terpenting yang harus dilakukan saat ini adalah mencari ilmu dan pengalaman sebanyak mungkin dan menciptakan prestasi sehebat mungkin. Karena karir, bukanlah masalah berganti pekerjaan, jabatan, atau kantor, tapi karir adalah masalah menjadikan diri lebih baik supaya pantas mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan.
3. Mintalah Masukan Dari Orang Terdekat.
Setiap orang perlu memperbaiki diri, kadang saat terlalu asik sendiri atau terlalu lama sendiri, kita akan menjadi seperti lagunya Kunto Aji. Ya selalu sendiri.
Saran dari orang-orang bisa membuatmu jadi lebih baik, terima kritik dan saran yang mereka berikan. Mereka pasti akan mendukungmu untuk melakukan yang terbaik. Tapi jangan ragu untuk menolak hal yang bertentangan dengan prinsip hidupmu.
4. Tinggalkan Kalau Sudah Merasa Cukup
Saya pernah bermimpi bekerja sebagai penyiar, walaupun ujungnya bekerja sebagai promotion staff di sebuah radio berskala nasional, tapi sampai sekarang kalian masih bisa mendengar suara saya di 99.1 FM setiap Senin-Jumat jam 7 dan 9 pagi.
Semakin pintar dan semakin banyak pengalaman seseorang, pasti ada keinginan untuk menjadi lebih baik dengan pendapatan dan posisi yang lebih baik. Akhirnya saya memutuskan meninggalkan pekerjaan impian saya
Seperti judul artikel saya ini. Apakah kamu memilih pekerjaanmu? Atau pekerjaan yang memilihmu? Hal pertama yang harus dilakukan adalah memantaskan diri untuk menjadi seperti yang kamu inginkan. Seperti lagunya Chrisye,
"Aku tahu ku takkan bisa, jadi seperti yang engkau minta. Namun selama nafas berhembus, aku kan mencoba. Menjadi seperti yang kau minta."
Jangan takut membusuk dipojokan kamar dengan ijazah yang mulai lapuk. Karena setiap hari, selalu ada kesempatan terbuka untuk mereka yang terus berusaha mengejar mimpinya.
May you all have a good life and career guys!
[caption caption="Ilustrasi: Shutterstock"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H