Mohon tunggu...
panda hitamputih
panda hitamputih Mohon Tunggu... Jurnalis - Akun berbagi Informasi

Berbagi informasi berita politik, hiburan dan informasi lainnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dilarang Mudik oleh Ibunya hingga Tunda Menikah

22 April 2020   15:07 Diperbarui: 22 April 2020   15:05 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

dilansir dari riau1.com Presiden Joko Widodo resmi melarang mudik mulai tanggal 24 April 2020 terkait antisipasi virus corona. 

Banyak lah perantau di Jabodetabek bersedih. Sejumlah rencana mereka di kampung tak kesampaian. 

Yaya misalnya.  Pertengahan Maret lalu, Yaya, 26 tahun berkomunikasi dengan ibunya melalui sambungan video. Maklum, ibu dan anak ini tinggal berjauhan, beda provinsi.

Yaya mengadu nasib di Jakarta dan bekerja di salah satu perusahaan swasta di ibu kota, sementara ibunya berada di kampung halaman di Banjarsari, Ciamis, Jawa Barat.

Melepas rindu melalui video call jadi jalan satu-satunya yang bisa dilakukan Yaya dengan ibunya yang kini tinggal berdua bersama kakak pertamanya di Ciamis.

Sejak Oktober 2019 lalu Yaya berjanji kepada ibunya bahwa tahun 2020 ini dia akan mengambil cuti saat lebaran. Paling cepat dia akan tinggal dua minggu di rumah. Maklum, sudah empat kali puasa empat kali lebaran dia tidak pulang 

Sayangnya, ketika melakukan panggilan video itu, sang ibu justru melarangnya pulang.

Ada kesedihan dalam benaknya bahwa ia akan melewati tahun kelima tanpa berlebaran bersama ibu. Alasannya satu, virus corona.

"Kamu jangan pulang deh pas lebaran, nanti saja kalau [virus] corona sudah enggak ada. Kalau kamu pulang mamah nanti ketularan, enggak mau mamah," kata Yaya menirukan ucapan ibunya.

Kala itu dia sempat berpikir memaksa pulang, toh kondisi tubuhnya juga sehat dan dia tak mengalami gejala Covid-19. Apalagi kantor tempat dia bekerja juga menerapkan sistem kerja dari rumah.

Sederet faktor-faktor tersebut bisa jadi landasan bagi Yaya nekad pulang ke kampung halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun