Mohon tunggu...
wong jelata
wong jelata Mohon Tunggu... -

ikuti kata hati

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Noda Hitam Punggawa KPSI

20 Agustus 2012   13:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:31 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Salam sejahtera untuk semuanya,tak lupa gue ucapin mohon maaf lahir bathin.

Setelah sekian lama "hanya menjadi pembaca",kompasiana kolom bola,ingin rasanya ikutan menuangkan secercah pemikiran gue.ketika konflik tiada kunjung ada pangkalnya.

Berita yang lagi hangat memang,KPSI akan membentuk tim,walau entah apakah tim yang dibentuk KPSI itu bisa disebut "timnas",atau tidak.

Memang setelah ditanda tanganinya MOU,dianggap sebagai titik celah bagi "kelompok pemberontak",untuk menjadikan MOU sebagai alasan.
Kenapa alasan?
Mungkin sobat semua masih ingat kongres bali,ataukah statuta mbali.

Sudah basi rasanya menjadikan kongres bali yang begitu banyak mengandung misteri,serta manipulasi.

Kini hasil MOU,yang dipakai kaum pemberontak,setelah mengadu di CAS,di tolak mentah mentah.

Lalu sekarang,mendekati pagelaran AFF cup,kapesi malah membuat tim,yang katanya sih ingin mewakili indonesia.

Seperti komentar salah seorang kompasioner,bahwa pemain-pemain yang masuk dan menjadi skuad tim KAPESI ini,akan tercatat dalam sejarah.

Lalu apa motif para pemain ini?

Bukankah kita bisa berkaca pada,kelompok sparatis terdahulu,misal kejadian 30 sept,dimana tidak hanya orang yang bersangkutan,yang terkena dampaknya,namun kebanyakan anak anaknya,bahkan cucunya,masih melekat noda hitam,sebagai kelompok yang di asingkan masyarakat.

Kini mari kita lihat,apakah anggota tim kapesi ini,pernah terlintas dalam benaknya,ketika membuat keputusan bergabung dengan tim pemberontak.

Adakah yang berfikir akibatnya esok,bahwa akan ada noda hitam,pada keluarga bahkan para keturunannya kelak...

Walaupun pada dasarnya,gue yakin bahwa nurani mereka,masih bisa menilik,mana yang benar mana yang salah.namun apa daya,ini demi pak bos,majikan,ndoro juragan,di 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun