Dilansir dari The Guardian, Zelensky menuturkan "Ukraina telah bergabung NATO secara de facto. Kami sudah menyesuaikan diri dengan aliansi. Ukraina dan NATO beriktikad saling menolong dan melindungi. Kita adalah aliansi. Ukraina kini mengajukan permohonan keanggotaan secara de jure."
Pernyataan diatas seakan mengandung pesan bahwa NATO beserta sekutunya tak akan tinggal diam ketika Ukraina resmi bergabung NATO serta saat Rusia menggunakan 'Senjata Kiamatnya'. Bisa jadi NATO dan Barat akan memberikan sanksi embargo besar-besaran atau kemungkinan terburuknya merespon balik dengan serangan nuklir pula.
Mengutip dari situs NATO, Pasal 5 berbunyi demikian,'Para pihak setuju bahwa serangan bersenjata terhadap satu atau lebih dari mereka di Eropa atau Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan semua dan sesuai dengan mereka setuju terhadap, jika serangan bersenjata seperti yang terjadi, masing-masing dari mereka, dalam pelaksanaan pembelaan diri individu atau kolektif yang diakui oleh Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, akan membantu Pihak atau Para Pihak yang diserang dengan segera, secara sendiri-sendiri dan bersama-sama dengan Para Pihak lainnya, tindakan yang dianggap perlu, termasuk penggunaan angkatan bersenjata, untuk menjaga keamanan kawasan Atlantik Utara.'
Apabila Rusia keluar dari garis (menggunakan Torpedo nuklir), respon tegas akan dilayangan Amerika Serikat." Begitu pernyataan Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional AS dalam media Al Jazeera (Nasution, 2022).
Dalam acara penggalangan dana komite kampanye Senat Demokrat, Joe Biden mengatakan, "Sejak krisis Kennedy dan Rudal Kuba kami belum pernah lagi memiliki prospek Armageddon semacam ini." Biden memandang ancaman Putin kali ini bukan sebuah candaan ketika telah menyinggung penggunaan senjata nuklir taktis.
HARAPAN PERDAMAIAN
Menakar kemungkinan diatas, pemimpin dunia harus benar-benar dewasa dalam setiap pengambilan keputusan. Efek langsung dari penggunaan senjata nuklir adalah pemusnahan seluruh umat manusia (Wardah, 2022).
Senjata nuklir harus dihilangkan dari dunia untuk menghilangkan ketakutan dan ketidakpastian tentang perdamaian dunia. Dengan kata lain, masa depan keamanan nuklir dan internasional dunia bergantung pada negara-negara yang mempunyai senjata nuklir. Perdamaian dunia tercapai ketika distribusi kekuasaan seimbang di antara bangsa-bangsa di dunia ini (Purwanto, 2011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H