Sedalam apa lukamu, kawan?Â
Semerah apa darah yang keluar?Â
Sebanyak apa nanah yang muncul kemudian?Â
Sekeras apa usahamu menyembuhkan?Â
Sesulit apa kamu melupakan?Â
Sebanyak apa dokter yang datang memastikan ada obat untukmu tetap bertahan?Â
Sejauh mana kaubawa luka-luka itu berjalan?Â
Luka terus kau bawa berlari, jatuh, perih, tak peduli..
Padahal kau tak mungkin hidup hingga seribu tahun lagi.Â
Luka kaupasang bagai lencanaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!