Sementara Wina tak peduli pada janinnya. Ia tetap mengonsumsi alkohol dan sabu selama hamil. Setelah melahirkan, bayinya kerap menangis histeris di jam-jam tertentu. Tangisan histeris yang menakutkan. Setelah diperiksakan ke dokter, bayinya ternyata mengalami ketergantungan sabu sepertinya ibunya.Â
1. Kesehatan Mental pada Ibu Hamil
Masalah kesehatan mental menjadi bagian penting dalam kesehatan ibu dan anak. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Keduanya saling terkait dan perlu mendapat perhatian. Kesehatan mental merupakan modal dasar untuk memperkuat kesehatan fisik.
Dalam menjalani masa kehamilan, ibu hamil mutlak membutuhkan mental yang sehat. Kesehatan mental ini membuat ibu hamil mampu menjalani tekanan hidup dengan normal serta  beradaptasi dengan baik. Kesehatan mental dibutuhkan selama proses kehamilan, melahirkan, dan nifas. Namun, gangguan kesehatan mental secara umum sering terjadi pada ibu hamil dan nifas, yaitu depresi.
Data WHO (2020) menunjukkan bahwa sekitar 10% wanita hamil dan 13% wanita setelah melahirkan di seluruh dunia mengalami gangguan mental, terutama depresi. Bagaimana dengan Indonesia? Fenomena ini hampir tidak terlihat di Indonesia. Namun kejadian yang sebenarnya kemungkinan lebih banyak karena data tidak tersedia dengan baik.
Apa yang bisa dilakukan agar kesehatan mental ibu hamil terjaga dengan baik? Bagaimana jika ibu hamil mengalami depresi? Apa yang akan terjadi pada anak yang dikandungnya?
Cara menjaga kesehatan mental saat hamil
Ibu hamil harus memahami kondisi kesehatan mental dirinya. Perubahan hormonal selama hamil, masalah ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya menyebabkan rentannya kondisi kesehatan mental ibu terganggu. Depresi merupakan kondisi paling sulit yang dialami ibu hamil. Dengan kata lain, depresi menjadi level tertinggi gangguan kesehatan mental ibu hamil.
Berikut ini ada enam cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental ibu saat hamil
2. Hubungan Antara Kesehatan Mental Ibu Hamil dan Tumbuh Kembang Anak