Mencintai pekerjaan yang sedang dilakukan adalah salah satu kebahagiaan dalam hidup setiap orang. Namun, adakalanya mencintai pekerjaan tidak sepaket dengan merasa nyaman dengan lembaga tempat bekerja. Sesekali ketika merasa tidak nyaman, cinta pada pekerjaan bisa menguatkan kita. Bagaimana jika ketidaknyamanan terus terakumulasi, tapi kita masih bimbang antara tetap bekerja atau resign saja?
Kebimbangan itu wajar karena memutuskan berhenti bekerja bukan keputusan mudah. Berhenti bekerja berarti kehilangan penghasilan. Kondisi itu tentu sangat tidak menyenangkan. Terlebih di zaman serbamahal sekarang ini. Sebisa mungkin bertahan agar dapur tetap ngepul.
Namun, yang harus diingat adalah setiap orang seharusnya bekerja dengan bahagia. Apabila kebahagiaan tidak menyertai hari-hari kerja Anda, sudah waktunya Anda mengecek lima hal di bawah ini. Apakah sesuai dengan yang Anda rasakan?
 1. Anda sering terlambat masuk kantor.
Anda kehilangan semangat berangkat ke kantor sejak membuka mata di pagi hari. Hilangnya semangat menyebabkan Anda enggan mempersiapkan diri berangkat ke kantor. Akibatnya, Anda sering berangkat di waktu yang mepet hingga terlambat tiba di kantor.
 2. Anda selalu menunggu jam makan siang.
Anda baru saja masuk ruangan. Pekerjaan belum lagi dimulai. Akan tetapi, Anda sudah menghitung jam waktunya makan siang. Saat makan siang, Anda merasa lega karena bisa melepaskan diri meskipun hanya sejenak dari tumpukan pekerjaan kantor yang makin lama dirasa makin tidak menarik.
 3. Anda taksabar menunggu jam kantor selesai
 "Yah, masih empat jam lagi," keluh Anda saat melirik jam. Sejatinya, kantor adalah rumah kedua bagi para pekerja. Jika menghitung waktu pulang menjadi rutinitas selama di kantor, sudah waktunya Anda merenungkan alasan Anda tetap bekerja di tempat itu.
 4. Banyak peraturan perusahaan yang bertentangan dengan UU Ketenagakerjaan.
Pekerja dengan masa kerja lebih dari satu tahun tidak menerima Tunjangan Hari Raya.
Pekerja perempuan yang cuti melahirkan hanya menerima gaji penuh di cuti bulan pertama. Sementara di bulan kedua, ia hanya menerima setengah gajinya dan di bulan ketiga ia tidak digaji.
Pekerja yang sudah bekerja lebih dari lima tahun tetap dihitung sebagai pekerja kontrak tanpa ada pemberitahuan perpanjangan kontrak kepada pekerja bersangkutan.
Adanya penundaan pembayaran gaji tanpa pemberitahuan lebih dulu kepada pekerja bersangkutan dan pembayarannya pun tidak bisa dipastikan kapan.
Perusahaan tidak mengikutsertakan pekerjanya pada asuransi kesehatan.
Beberapa contoh pelanggaran di atas menunjukkan perusahaan membuat peraturan sendiri yang bertentangan dengan UU ketenagakerjaan. Jika Anda mengalaminya, sebaiknya Anda mengomunikasikannya terlebih dahulu dengan atasan Anda. Apabila setelahnya tidak ada jalan keluar atau malah mengancam status Anda sebagai karyawan, sudah waktunya Anda mengundurkan diri.
 5. Anda mengalami stagnasi
 Bekerja tidak hanya untuk menghasilkan uang. Bekerja juga sebagai media pengaktualisasian diri. Jika tempat bekerja Anda tidak memberi tempat untuk aktualisasi diri, sudah saatnya Anda membuka mata dan telinga mencari tempat baru yang lebih sesuai dengan passion Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H