Awal Agustus ini saya bergabung dengan UC We Media sebagai kontributor pemula. Artikel pertama saya ditayangkan pada tanggal 7 Agustus silam. Gembira hati ini saat mengecek laporan dari adminnya kalau tulisan saya lulus edit dan sudah terbit.Â
Setelah itu, saya tidak pernah menulis artikel apa pun lagi. Sebenarnya banyak ide memenuhi benak saya dari waktu ke waktu tanpa henti. Ide-ide ini paling sering muncul di kondisi yang tidak memungkinkan saya menulis. Jika ada tips menulis yang menyarankan segera tulis begitu ide muncul, hal itu tidak berlaku bagi saya. Mengapa? Karena saat ide muncul, saya sedang sibuk memasak, berjalan kaki, buang hajat, menggendong bayi, dan kesempatan lain yang bagi saya tidak memungkinkan bagi saya untuk mencatat. Jika saran itu mengatakan segera tulis begitu menemukan kertas dan pena, saya sudah ganti fokus.hehehe...
Dari sekian banyak penyebab writer's block, ada tiga penyebab utama :
1. Perubahan alur tulisan
Kadangkala, di tengah penulisan, saya berubah pikiran terhadap alur yang sudah sebelumnya sudah saya susun. Akibatnya, saya harus mengatur ulang alur penulisan sebelumnya agar tetap runtut, tidak membingungkan pembaca.
2. Kurangnya data yang dibutuhkan
Penulisan artikel untuk dibaca banyak orang mutlak ditulis berdasarkan fakta dan data. Jika tidak, itu namanya pembohongan publik. Seringnya, saya sudah mengetahui dan memahami tema yang sedang saya tulis, tetapi saya kekurangan data sebagai pendukung tulisan saya. Akibatnya, saya tidak jadi menulis tema tersebut.
3. Â Kesulitan menyertakan foto-foto
Apa yang membuat tulisan pada blog menjadi enak dibaca dan populer? Biasanya foto-foto dan infografis yang menarik. Nah, seringnya saya takpunya referensi foto yang memadai. Bahkan untuk tulisan tentang keseharian, saya jarang punya foto-foto yang bercerita tentang keseharian saya. Kalau lihat blog teman-teman atau Instagram teman-teman yang menyajikan foto-foto keseharian, saya sering komentar dalam hati, sempet banget motretnya. hehehe...Tidak hanya foto, saya juga masih belum bisa menyajikan tulisan dengan infografis menarik seperti yang sering saya lihat di blog teman-teman.
Tiga hal itu tersebut adalah tiga besar penyebab writer's block yang sering saya alami. Kalau dirunut sih, tiga penyebab itu sebenarnya adalah akibat. Akibat tidak rutin menulis, banyak kendala yang saya alami saat dikejar dateline penulisan. Sebenarnya simple banget kan? RUTINITAS.Sampai saya ketik tebal pakai huruf kapital. Satu kata yang luar biasa banyak rintangannya.Â
Selain mulai rutin menulis, ini yang saya lakukan agar tidak lagi mengalami writer's block :
1. Menulis jauh-jauh hari dari dateline agar lebih leluasa mengubah alur tulisan jika saya berubah pikiran di tengah penulisan.
2. Telaten mengumpulkan data dari berbagai sumber tentang bidang yang diminati. Bank data ini penting dan perlu agar saat dibutuhkan tidak mengambil langkah instan mengandalkan browsing di internet. Sering saya jumpai satu tema dibahas di beberapa web dengan struktur penulisan yang sama. Bahkan penempatan tanda bacanya pun sama. Sayangnya, si penulis tidak mencantumkan sumber data dari tulisannya. Selain praktik plagiasi, tidak ada penambahan informasi baru dari web-web itu.Â
 3. Rajin mengabadikan hal-hal menarik yang dijumpai setiap hari. Hal-hal menarik dan informatif untuk disampaikan pada orang banyak. Gambar bercerita banyak ketimbang tulisan. Namun, gambar akan bermanfaat jika disertai penjelasan yang tepat dan memadai supaya tidak multitafsir.Â
4.  Belajar membuat infografis. saya bisa bertanya pada teman yang  sudah mahir di bidang itu atau  belajar sendiri dari Google. Banyak  jalan ke Roma bukan? :)
Â
Â
Kegiatan menulis sebenarnya kegiatan berdialog dengan diri sendiri selama kita tidak berjarak dengan tulisan kita. Dengan rutin menuangkan pemikiran dan perasaan kita dalam tulisan, kita sudah bercermin pada kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H