Mohon tunggu...
Juanda Pandawa
Juanda Pandawa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

membangun peradanban dan hati dan cinta di http://juandapandawa.tk/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rhoma Irama dan Islam Indonesia

6 Desember 2012   01:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:07 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilu 2014 mendatang telah melahirkan daya tarik yang luar biasa bagi para pencari tahta dan kekuasaan, berbagai cara dan trik mulai dipertontongkan oleh mereka yang melek dengan kekuasaan, mereka yang selalu mengatasnamakan rakyat telah melakukan gerilya sampai ditempat-tempat yang selama ini tak begitu manarik untuk dilirik selain pada momen suksesi, baik parlemen maupun kepala daerah samapai pada pemilu capres dan cawapres. Perbandingan data antara lembaga survei dalam menyikapi pemilu 2014 mulai dipertontongkan, baik secara kapasitas maupun secara kapabilitas. Masih menterengnya calon-calon tua telah membangun paradigma baru bagaimana seharusnya kepemimpinan alternatif bisa diwujudkan di negeri ini, calon alternatif yang pro rakyat dengan tindakan mereka selama ini dianggap bisa mewadahi aspirasi rakyat tanpa dengan embel-embel kepentingan, melayani rakyat tanpa menyusahkan rakyat sendiri.

Boleh jadi peluang ini yang lihat oleh sang raja dangdut Rhoma Irama sehingga mengambil inisiatif untuk ikut bursa calon presiden 2014, seorang musisi dan ulama yang mencoba peruntungannya di dunia kekuasaan,harus diakui bahwa pengalaman mereka didunia politik tak sedikit, sehingga keinginan mereka untuk ikut bursa capres RI 2014 ditanggapi pro dan kontra oleh berbagai kalangan.

Sebagia menganggap Rhoma adalah sosok kontroversial dan sedikit rasis, dengan melihat kasus pilgub Jakarta terkait penyataannya terhadap pasangan Jokowi dan Ahok beberapa bulan lalu, mungkin Rhoma lupa bagaimana Indonesia hadir karena keberagaman pemimpinnya tempo dulu, atau bagaimana keberagaman dalam islam mendapat tempat yang istimewa dengan adanya penjelasan Alquran tentang suku dan bangsa yang berbeda diciptakan untuk saling mengenal dan menyayangi dan bukan saling membenci, atau bagaimana keteladanan Rasulullah Muhammad SAW di masa kepemimpinannya yang tak pernah memaksakan kehendak serta keyakinannya pada orang diluar islam, bagaimana penghargaan beliau pada bangsa yahudi sekalipun sering dikhianati dan diancam untuk dibunuh, sebuah keteladanan yang seharusnya dicontoh oleh bang haji Rhoma Irama ketika ingin mewakafkan dirinya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

Bagi sebagian kalangan lagi terutama kalangan yang menginginkan khilafah, Rhoma dinilai cocok untuk memegang tampuk kekuasaan mengingat dia adalah seorang ulama, yang diharapkan mampu melakukan perbaikan pada kondisi keIndonesiaan kita yang memang mengalami degradasi moral, budaya suap dan korupsi disemua level pemerintahan, serta liberalisasi aset-aset negara yang memang nyatanya cuma dinikmati oleh sekelompok elit baik dinegara ini maupun dikoorporasi itu sendiri, kalangan ini mungkin lupa bagaimana sosok pemimpin yang sentimentil mampu membangun Indonesia yang beranekaragam ini? Aku teringa sebuah dalil dimana Tuhan akan ridho pada negara kafir akan tetapi memiliki sosok pemimping yang adil,dan membinasakan kepemimpinan negara muslim karena tak adil pada rakyatanya, bukankah lebih kejam pemerintahan yang muslim karena menindas rakyatnya daripada non muslim? Hal ini dikarenakan sosok pemimpin muslim mengetahui tentang pentingnya amanah kepemimpinan, bagaimana kepempinan yang amanah dan diridhoi oleh Tuhan, serta menganiaya rakyat sendiri adalah sesuatu yang pantang untuk dilakukan oleh seorang pemimpin muslim. Aku tak berprasangka buruk kepada bang Rhoma, Akan tetapi bang Rhoma sebagai sosok ulama diharapkan mampu mengayomi semua kepentingan kalangan negeri ini sekiranya dia terpilih nantinya, karena sejarah telah membuktikan bagaimana sampai hari ini pemimpin-pemimpin dinegeri arab berjatuhan karena mereka otoriter kepada rakyatanya, perjuangan pembebasan dari kungkungan kekuasaan masih terus digaungkan, sebaliknya negara yang selama ini di cap kafir justru semakin berjaya di dunia ini. Hal yang mesti jadi telaahbagi kita semua agar nantinya indonesia bisa bangkit dari keterpurukan selama ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun