Lebaran tinggal beberapa hari lagi , tradisi orang Indonesia selain buat ketupat atau beli baju baru adalah yaa silaturahmi dengan sanak keluarga didaerah asalnya, yaa istilahnya bisa mudik / pulang kampung.
Tradisi mudik hanya berlaku bagi orang-orang dari desa lalu hijrah ke kota untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik dan mendapatkan uang yang lebih banyak pastinya. Tapi apakah hanya berlaku dari orang desa untuk pergi kekota? Bisa jadi karena dari istilah namanya sendiri pengertian Mudik dikaitkan dengan kata ‘Udik’ yang artinya kampung, desa atau lokasi yang menunjukan lawan dari kota. Lantas pengertian ini ditambah menjadi ‘Mulih Udik’ yang artinya kembali ke kampung atau desa saat lebaran.
Tapi mungkin g tradisi mudik hilang?
Yaa belum tau tapi semisal begini.
Ini asumsi , misal generasi bapak-bapak mudik yang sekarang adalah orang tua kelahiran tahun 50an berarti umurnya sekarang 60an, anggap asal bapaknya dari joga lalu dia hijrah ke jakarta dan tahun ini dia mudik kejogja bersama keluarganya. Yang berarti dia punya istri dijakarta dan semua anak-anaknya bisa dipastikan lahir dijakarta. Asusmsinya Bapak ini mudik karena orang tua masih hidup dan masih ada sanak keluarga disana , intinya bapak ini dulu anak desa jogja gtu .
30 tahun berlalu umur si bapaknya 90tahunan, apakah dia masih punya orang tua? Yang mana dia sendiri sudah berumur 90 tahun dan diumur sgtu biasanya udah males kemana-mana lawong semua keluarga dijakarta. Pertanyaanya apakah bapak itu tetap mudik kejogja diusia senjanya?
Setelah itu lebaran 2046 tiba ( 2016+30 tahun), anggap umur anaknya 30 tahunan. Anaknya mau mudik? Kan dia orang jakarta trus bapaknya dijakarta. Mau mudik kemana? semua kelahiran jakarta. Bisa aja sih kalo dia mau ketempat Tapi istilahnya bukan mudik karena mudik digunakan untuk silaturahmi ketempat asalnya seperti penjelasan diatas anaknya sendiri kelahiran jakarta kan , hehe
Ini sih cuma asumsi karena tren mudik adalah sebuah silaturahmi seseorang anak ketempat asalnya sewaktu kecil. Mungkin sah-sah saja jika dia kejogja untuk menjenguk keluarga bapaknya disana tapi ya namanya silaturahmi bukan mudik.
Karena biasanya kalo kita mudik itu bapak/ibu kita suka cerita “ nah disini bapak lahir , bapak itu dari desa maen dikolam, maen disawah, maen dikampung deh ” tapi bapak bisa sukses dikota. Bapak “jalan kaki kesekolah dulu sama temen-temen, bapak cari makan sapi dulu blablablabla blablablabla” Dari seorang bapak dan ibu yang menceritakan masa kecilnya kepada anaknya
Kalo kasusnya seperti anak diatas yang silaturahmi ketempat bapaknya pasti ga bisa cerita begini kan, hehe
Nah apakah tradisi mudik bisa hilang??
Yaa kita lihat aja mungkin jika anak-anak era 90an ini sudah jadi bapak-bapak umur 50an kali yaa baru bisa keliatan, hehe
Ini sih cuma curhat dari keluarga saya sendiri, asal ayah ibu dari jogja tapi mungkin 3-4/5 tahun lagi sudah tidak mudik karena sanak saudaranya sudah dijabodetabek semua, jadi yaa tinggal silaturahmi ketempat saudara2 aja hehe
Closingnya jangan sampai memutus tali silaturahmi antar saudara dimanapun berada karena keluarga adalah nomor satu dan sillaturahmi jangan nunggu musim lebaran juga yaa kalo bisa ;) , tulisan diatas adalah hanyalah potret kemungkinan2 saja, hehe
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI