Mohon tunggu...
Pamungkas Mohamad
Pamungkas Mohamad Mohon Tunggu... -

saya hanya 1 dari 250 juta orang Indonesia Anak dari Bapak Suyoto dan Sridikasiana

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tradisi Mudik Mungkin Akan Hilang pada Waktunya

28 Juni 2016   19:53 Diperbarui: 28 Juni 2016   20:07 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran tinggal beberapa hari lagi , tradisi orang Indonesia selain buat ketupat atau beli baju baru adalah yaa silaturahmi dengan sanak keluarga didaerah asalnya, yaa istilahnya bisa mudik / pulang kampung.

Tradisi mudik hanya berlaku bagi orang-orang dari desa lalu hijrah ke kota untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik dan mendapatkan uang yang lebih banyak pastinya. Tapi apakah hanya berlaku dari orang desa untuk pergi kekota? Bisa jadi karena dari istilah namanya sendiri pengertian Mudik dikaitkan dengan kata ‘Udik’  yang artinya kampung, desa atau lokasi yang menunjukan lawan dari kota. Lantas pengertian ini ditambah menjadi ‘Mulih Udik’ yang artinya kembali ke kampung atau desa saat lebaran.

Tapi mungkin g tradisi mudik hilang?

Yaa belum tau tapi semisal begini.

Ini asumsi , misal generasi bapak-bapak mudik yang sekarang adalah orang tua kelahiran tahun 50an berarti umurnya sekarang 60an, anggap asal bapaknya dari joga lalu dia hijrah ke jakarta dan tahun ini dia mudik kejogja bersama keluarganya. Yang berarti dia punya istri dijakarta dan semua anak-anaknya bisa dipastikan lahir dijakarta. Asusmsinya Bapak ini mudik karena orang tua masih hidup dan masih ada sanak keluarga disana , intinya bapak ini dulu anak desa jogja gtu .

30 tahun berlalu umur si bapaknya 90tahunan, apakah dia masih punya orang tua? Yang mana dia sendiri sudah berumur 90 tahun dan diumur sgtu biasanya udah males kemana-mana lawong semua keluarga dijakarta. Pertanyaanya apakah bapak itu tetap mudik kejogja diusia senjanya?

Setelah itu lebaran 2046 tiba ( 2016+30 tahun), anggap umur anaknya 30 tahunan. Anaknya mau mudik? Kan dia orang jakarta trus bapaknya dijakarta. Mau mudik kemana? semua kelahiran jakarta. Bisa aja sih kalo dia mau ketempat Tapi  istilahnya bukan mudik karena mudik digunakan untuk silaturahmi ketempat asalnya seperti penjelasan diatas anaknya sendiri kelahiran jakarta kan , hehe

Ini sih cuma asumsi karena tren mudik adalah sebuah silaturahmi seseorang anak ketempat asalnya sewaktu kecil. Mungkin sah-sah saja jika dia kejogja untuk menjenguk keluarga bapaknya disana tapi ya namanya silaturahmi bukan mudik.

Karena biasanya kalo kita mudik itu bapak/ibu kita suka cerita “ nah disini bapak lahir , bapak itu dari desa maen dikolam, maen disawah, maen dikampung deh ” tapi bapak bisa sukses dikota. Bapak “jalan kaki kesekolah dulu sama temen-temen, bapak cari makan sapi dulu blablablabla blablablabla” Dari seorang bapak dan ibu yang menceritakan masa kecilnya kepada anaknya

Kalo kasusnya seperti anak diatas yang silaturahmi ketempat bapaknya pasti ga bisa cerita begini kan, hehe

Nah apakah tradisi mudik bisa hilang??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun