Terketuklah wahai pintu hati,
agar CahayaNya masuk dan menerangimu
Kurasa sudah cukup lama kau menutup pintu
dari hal yang kau takuti
sedang tak jua kau mengerti bagaimana wujudNya
Terbukalah wahai pintu hati,
walau ku tahu kau terluka
tapi tak ada Cahaya jika kau menutup diri
andai ku bisa memasang jendela
agar CahaNya terasa walau kau tersipu
Tapi ku tak tahu caranya?
Sebab diri begitu halus
hingga tak sampai ku menemukan di mana letakmu
Wahai hatiku,
terimakasih kau begitu hati-hati
memilah celah antara sinar dan petang
Hatiku,
aku bersamamu
dan kau jua bersamaku
Tak apa kau malu, tak apa kau takut
karena Kita dimiliki
oleh Dia Maha Sejati, Dia Sang Penjaga Hati
Brebes, 17 Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H