Mohon tunggu...
Indra GP
Indra GP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Seni

Mencoba belajar seni dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penjaga Hati

17 Mei 2022   00:44 Diperbarui: 17 Mei 2022   00:48 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terketuklah wahai pintu hati,

agar CahayaNya masuk dan menerangimu

Kurasa sudah cukup lama kau menutup pintu

dari hal yang kau takuti

sedang tak jua kau mengerti bagaimana wujudNya

Terbukalah wahai pintu hati,

walau ku tahu kau terluka

tapi tak ada Cahaya jika kau menutup diri

andai ku bisa memasang jendela

agar CahaNya terasa walau kau tersipu

Tapi ku tak tahu caranya?

Sebab diri begitu halus

hingga tak sampai ku menemukan di mana letakmu

Wahai hatiku,

terimakasih kau begitu hati-hati

memilah celah antara sinar dan petang

Hatiku,

aku bersamamu

dan kau jua bersamaku

Tak apa kau malu, tak apa kau takut

karena Kita dimiliki

oleh Dia Maha Sejati, Dia Sang Penjaga Hati

Brebes, 17 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun