sumber: Instagram/Dok. pribadi
Komunitas Angklung Edukasi merupakan komunikasi yang bergerak dibidang sosial budaya, tujuan utama komunitas ini adalah memperkenalkan alat musik tradisional kepada anak muda, agar mereka tidak terpaku dengan alat musik modern.
Komunitas ini cenderung baru sebab baru didirikan sejak 17 Februari 2018, selain memperkenalkan kepada masyarakat, komunitas ini memiliki bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat yang aktif dikesenian serta alat musik tradisional.
Komunitas ini hadir sebagai wujud kepekaan dan kepedulian sekelompok anak muda yang memiliki latar belakang berbeda - beda, dimulai dari guru hingga dosen namun memiliki hobi yang sama yaitu bermain Angklung.
Ilham Banyu Setia selaku Founder Angklung Edukasi mengatakan hadirnya komunitas Angklung Edukasi harus memberikan dampak yang signifikan bukan sekedar nama.
" Komunitas ini hadir untuk menyebarkan energi positif kepada semua orang, dengan latar belakang kita yang berbeda-beda diharapkan bisa memberikan warna kepada masyarakat untuk bisa memperkenalkan musik tradisional," kata Ilham.
Ilham menambahkan bahwa Angklung merupakan warisan budaya asli Indonesia yang harus dilestarikan, jangan sampai generasi muda terlalu sibuk dengan budaya asing namun lupa dengan budaya bangsanya sendiri.
"Angklung merupakan warisan dunia yang berasal dari Indonesia yang mana sudah diakui oleh UNESCO jangan sampai sebagai generasi muda kita terlalu sibuk dengan budaya barat, sehingga lupa dengan budaya negaranya sendiri," ungkap Ilham senin (19/12).
Selain itu Ilham menuturkan masyarakat kita saat ini masih kurang pemahaman tentang warisan budaya bangsanya sendiri, sebab mereka tidak memiliki ketertarikan bahkan kepekaan terhadap warisan budaya sendiri, namun lucunya ketika ada warisan budaya kita diakui oleh bangsa lain kita marah, padahal kita sendiri tidak pernah melestarikannya.
"Oleh karena itu, komunikasi Angklung Edukasi hadir tidak hanya mengajarkan cara memainkan Angklung, namun bagaimana kita bisa mengajarkan arti filosofis bentuk kebanggaan  sebagai bangsa Indonesia yang telah diberikan banyak keberagaman terutama pada budaya budaya," ungkap Ilham.
Kemudian Angklung Edukasi ini juga memiliki program rutin untuk memberikan pembelajaran dan juga bermain, program ini bernama Go TO Comunity, yaitu mendatangi komunitas-komunitas yang berada di Jabodetabek bermain angklung bersama dan Go To School yaitu mendatangi sekolah-sekolah dan mengajak anak-anak untuk bermain angklung bersama.
Yang terbaru komunitas Angklung pada Minggu (4/12) melakukan kunjungan ke Dompet Dhuafa dalam kegiatan itu Angklung Edukasi, mengajak temen temen dari rumah sakit Dompet Dhuafa untuk bermain Angklung dalam kegiatan ini mereka mengusung tema "cine charity" amal melalui Angklung inspiratif.
Selain kegiatan amal, Angklung Edukasi juga memiliki kegiatan rutin di Panti Asuhan Wisma Karya Bakti, sebagai alumni santri Ilham tidak pernah lupa untuk kembali ke tempat asal ia dulu, belajar dan dibesarkan di panti. Oleh karena itu sebagai bukti pengabdiannya Ilham memberikan pengajaran kepada santri di Panti Asuhan Wisma Karya Bakti.
Dengan mengajarkan alat musik tradisional Angklung dan juga musik moderen, selain itu Ilham juga selalu menambahkan nilai keislaman kepada anak muda saat komunitasnya berkunjung kesetiap komunitas, sekolah dan panti, termasuk Panti tempat Ilham mengajar, karena menurut Ilham setiap insan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk berdakwah, apapun profesinya.
"Alhamdulillah setiap pertemuan dengan banyak kumunitas dan sekolah kita selalu mengajarkan nilai keislaman kepada mereka semua, termasuk ketika saya mengajar di panti, dengan latar belakang kita yang berbeda bukan berarti kita tidak bisa berdakwah sebab Angklung ini juga ladang dakwah ajarkan apa yang kita punya," pungkas Ilham.
Ilham mengharapkan dengan adanya Angklung Edukasi, masyarakat bisa melihat sisi keislaman dari berbagai sudut, sehingga asumsi masyarakat tentang islam kuno sudah tidak ada lagi. Sebab komunitas mereka melakukan pendekatan secara emosional dan fungsional.
Nilai Islam yang mereka ajarkan sangat sederhana namun senantiasa membekas kedalam ingatan anak anak yang pernah mereka ajarkan. Karena bobot materi yang mereka sampaikan masih bisa diserap oleh semua kalangan, termasuk anak muda.
Iqbal salah satu santri di Panti Asuhan Wisma Karya Bakti yang diajarkan oleh Ilham menceritakan bagaimana ia tidak hanya mendapatkan Ilmu tentang dunia akan tetapi ilmu tentang akhirat.
"Kak Ilham selalu mengingatkan kita untuk shalat sebelum memulai latihan, bahkan ketika waktu sholat telah tiba semua kegiatan mereka hentikan, kita diajak untuk shalat berjamaah," ungkap Iqbal
Iqbal menuturkan dijeda istirahat ka Ilham sebutan bagi mereka kepada Founder Angklung Edukasi, selalu mengingatkan setiap ilmu yang mereka dapatkan harus di ajarkan kembali kepada mereka yang belum mengetahui, agar terus menjadi amal jariyah termasuk mengajarkan bermain Angklung.
"Pelajaran berharga bagi kami adalah setiap ilmu yang kita dapatkan merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah, yang kemudian harus kita ajarkan kembali untuk bisa dimintai pertanggung jawaban," pungkas Iqbal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H