Mohon tunggu...
Pamungkas Bayu
Pamungkas Bayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa aktif jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, semester 3, sangat suka dengan berita topik Internasional sebab memiliki cita cita sebagai jurnalis internasional.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Berawal dari Komunitas Angklung hingga Berdakwah

22 Desember 2022   09:01 Diperbarui: 22 Desember 2022   09:07 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber: Instagram/Dok. pribadi

Komunitas Angklung Edukasi merupakan komunikasi yang bergerak dibidang sosial budaya, tujuan utama komunitas ini adalah memperkenalkan alat musik tradisional kepada anak muda, agar mereka tidak terpaku dengan alat musik modern.

Komunitas ini cenderung baru sebab baru didirikan sejak 17 Februari 2018, selain memperkenalkan kepada masyarakat, komunitas ini memiliki bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat yang aktif dikesenian serta alat musik tradisional.

Komunitas ini hadir sebagai wujud kepekaan dan kepedulian sekelompok anak muda yang memiliki latar belakang berbeda - beda, dimulai dari guru hingga dosen namun memiliki hobi yang sama yaitu bermain Angklung.

Ilham Banyu Setia selaku Founder Angklung Edukasi mengatakan hadirnya komunitas Angklung Edukasi harus memberikan dampak yang signifikan bukan sekedar nama.

" Komunitas ini hadir untuk menyebarkan energi positif kepada semua orang, dengan latar belakang kita yang berbeda-beda diharapkan bisa memberikan warna kepada masyarakat untuk bisa memperkenalkan musik tradisional," kata Ilham.

Ilham menambahkan bahwa Angklung merupakan warisan budaya asli Indonesia yang harus dilestarikan, jangan sampai generasi muda terlalu sibuk dengan budaya asing namun lupa dengan budaya bangsanya sendiri.

"Angklung merupakan warisan dunia yang berasal dari Indonesia yang mana sudah diakui oleh UNESCO jangan sampai sebagai generasi muda kita terlalu sibuk dengan budaya barat, sehingga lupa dengan budaya negaranya sendiri," ungkap Ilham senin (19/12).

Selain itu Ilham menuturkan masyarakat kita saat ini masih kurang pemahaman tentang warisan budaya bangsanya sendiri, sebab mereka tidak memiliki ketertarikan bahkan kepekaan terhadap warisan budaya sendiri, namun lucunya ketika ada warisan budaya kita diakui oleh bangsa lain kita marah, padahal kita sendiri tidak pernah melestarikannya.

"Oleh karena itu, komunikasi Angklung Edukasi hadir tidak hanya mengajarkan cara memainkan Angklung, namun bagaimana kita bisa mengajarkan arti filosofis bentuk kebanggaan  sebagai bangsa Indonesia yang telah diberikan banyak keberagaman terutama pada budaya budaya," ungkap Ilham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun