Sebagai generasi muda sudah sepatutnya kita memberikan manfaat kepada masyarakat terlebih lingkungan tempat kita tinggal, itu lah yang dilakukan oleh sekumpulan remaja yang menyebut dirinya karyawan tuhan. "Sejatinya diri kita adalah abdi Allah hanya saja perjalanan hidup yang membuat kita lupa dengan tujuan hidup di muka bumi," ujar Rachmad Daniel salah satu anggota komunitas.
Dalam pertemuan yang dilakukan pada hari Kamis (09/09/2022). Komunitas Iqro itu indah melakukan pengajian rutin secara langsung dan juga virtual meet. Kebetulan tema yang di angkat yaitu Perjalanan bangsa Arab dan kondisi mekkah sebelum datangnya nabi.
Muhammad Syirfi Nurillah, Mahasiswa Ushuluddin UIN Jakarta menjadi penceramah dalam kajian Iqro itu indah tadi malam, serangkaian kegiatan di mulai dengan tadarus al Qur'an, kemudian langsung di isi oleh pemateri utama Muhammad Syirfi Nurillah.Â
Bangsa arab merupakan bangsa pertama di dunia, sebab nabi adam saat itu membentangkan peradaban pertama di arab buktinya ada pada Al Qur'an. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan demikianlah Kami wahyukan Al-Qur'an kepadamu dalam bahasa Arab, agar engkau memberi peringatan kepada penduduk ibukota (Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (Kiamat) yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 7)
 Nabi adam mulai menjalankan kehidupan pertamanya di bumi bersama hawa, Mempunyai anak banyak kemudian dalam jangka 300 tahun lahir nabi Syits, nabi Syits di berikan suhuf atau lembaran lembaran, di zaman nabi Syits cikal bakal pembeda antara dunia manusia dengan jin pada awalnya manusia dan jin mampu melihat dan berkomunikasi, Nabi Syits membangun 188 kota, dan membagi bumi menjadi 4 bagian kalau saat ini di sebut benua, dan di zaman nabi sebetulnya dalam mitologi Yunani nama nama dewa zeus tersebut adalah orang orang shaleh, karena sesungguhnya sesuatu ajaran kebaikan adalah sesuatu yang sejak awal ada akan tetapi seiring jalannya waktu menjadi tergelincir.
 Â
Kemudian zaman Nabi Idris yang terkenal soal mempelajari rasi bintang, meneruskan apa yang ada di zaman nabi Syits dan datang nabi nuh dengan umatnya yang sebelumnya menentang karena di azab oleh Allah dan semua musnah, kemudian pengikutnya yang tersisa membangun kota yang bernama tsamanin, dan terus melakukan diaspora, hari ini kita adalah keturunan nabi nuh, sebab ketika Allah menimpa kaum Ad semua peradaban yang di bangun nabi Syits hancur dan membangun peradaban baru.
"Kaum Ad di berikan waktu 3 hari untuk bersenang-senang kemudian di azab oleh Allah, itu lah sebabnya nabi selalu berburu buru ketika melewati al hijar karena takut dengan kuasa Allah atas tempat yang pernah Allah azab kepada kamu samud," ujar Muhammad Syirfi Nurillah kepada jamaahnya.
Kaum ad sebagai pelanjut peradaban nabi nuh mampu membangun peradaban yang belum pernah ada sebelumnya Hud bahkan melecehkanya. Kesombongan itulah yang mendatangkan azab dan murka Allah Setelah kebinasaan kaum ad di wilayah selatan jazirah arab.
munculah kaum tsmaud di belahan utara jazirah Setelah melakukan banyak diaspora kamu nabi Nuh terbagi menjadi 3 yaitu :
 1.Sam bin nuh kaum jazirah arab, tubuh tinggi putihÂ
 2. Kaum ham menempati wilayah utara kawasan kulit hitam.
 3. Kaum Yafist menempati wilayah timur kaum putih dan mata sipit.
arab,menempati kawasan al-hijr.dibekali kemampuan membangun istana dilapangan dan membuat rumah di bukit yang dipahat serta memotong batu dilembah. Mereka digoda iblis sehingga menjadi seperti para
pendahulunya.merasa jumawa dan melakukan paganisme. Diutulah rasul dari kalangan mereka sendiri yakni nabi shalih Setelah peristiwa tsamud, kurang lebih satu abad, datanglah nabi ibrahim ke jazirah arab cengan tujuan utama kota mekah.
Datang peradaban nabi Ibrahim dengan di mulai peristiwa menghantarkan ibunda Hajar dan Ismail kecil, kejazirah arab untuk membangun kembali peradaban. Karena nabi Ibrahim asalnya dari Palestina, maka di utus untuk membangun kembali wilayah arab, sebab sebelumnya jazirah arab wilayah yang subur, namun karena banyak kaum yang sebelumnya di azab di negeri Arab oleh Allah karena tidak mau mengikuti ajaran Nabi, itu lah sebabnya mengapa tanah arab banyak menghasilkan minyak bumi, sebab minyak bumi di hasilkan oleh fosil-fosil, dan fosilnya adalah manusia terdahulu yang di azab oleh Allah SWT.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)
Tiga abad kemudian diutuslah nabi syu'aib di kota madyan,sebelah barat daya Hijaz.
Jazirah arab memiliki peradaban besar kembali setelah 6 abad bangsa madyan dimusnahkan munculah dinasti saba di arab selatan,saba merupakan gelar yang diberikan kepada abd as-syams bin yasyjub bin ya'rub bin qathan.
Kisah saba tidak bisa lepas dari kisah kaum tubba',dua nama yang berkaitan dengan kerajaan di arab selatan. Penguasa tubba abu karib asad yang ingin menghancurkan mekah madinah namun menjadi pemeluk islam dan orang yang pertama kali menutup ka'bah dengan kain.
 nabi Syuaib hadir untuk mempersiapkan kader di mesir yang nantinya lahir nabi musa as, dengan mukjizat tongkatnya menghancurkan kerajaan Firaun, lahir kembali nabi Sulaiman yang memperistri ratu Bilqis dan membangun bendungan, untuk menupang kebutuh umatnya dan membuat benteng yang mengurung kaum yajuj dan ma'ajuj.Â
"Secara kronologis sejarah bangsa arab terbagi dua: 'arab badi'ah dan 'arab baqiyah. Arab badi'ah adalah arab yang telah musnah. Sedangkan arab baqiyah adalah bangsa arab yang masih berlanjut keturunan nya. Arab baqiyah secara darah terbagi kedalam dua kelompok," ujar Muhammad Syirfi NurillahÂ
 arab 'ariban, dianggap sebagai bangsa arab asli, dikaitkan dengan figur Qathan selaku cikal bakal Dan arab musta'ribah yaitu kelompok yang dihasilkan dari adanya naturalisasi non arab menjadi Arab.
"Dengan mengetahui sejarah perjalanan nabi sebelum datangnya nabi Muhammad Saw, kita akan tahu bagaimana kita bertindak di zaman ini, sebab apa yang terjadi hari ini hanya sebuah rekonstruksi apa yang pernah terjadi di zaman dulu, hanya berbeda pemerannya saja," ujar Muhammad Syirfi Nurillah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI