Ponorogo,- "Beberapa sistem menanam padi telah kami sosialisasikan bersama petugas UPT Dipertakan Kecamatan Kauman kepada petani di Desa Ciluk. Sistem yang dikenalkan kepada petani antara lain, jajar legowo 2:1, jajar legowo 4:1 dan tegel. Masing-masing sistem tanam ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masih, sehingga harus disesuaikan dengan kondisi cuaca dan kualitas lahan pertanian yang tersedia." Demikian disampaikan oleh Serda Supriyadi Babinsa Ciluk Koramil 0802/05 Kauman disela-sela kegiatan pendampingan tanam padi di lahan milik anggota poktan Makmur Desa Ciluk.(9/1/19)
Pada masa tanam pertama musim penghujan tahun 2019 ini anggota poktan Makmur Desa Ciluk memilih tanam padi dengan sistem tegel. Hal ini didasarkan pada melimpahnya pengairan saat musim penghujan dan kondisi lahan yang benar-benar siap untuk ditanami padi karena sebelumnya telah mengalami pengeringan yang cukup. Dengan kondisi ini, sistem tegel pada tanaman padi milik warga Desa Ciluk sangat memungkinkan untuk dilaksanakan dan diperkirakan dapat menanam padi sejumlah 87.400 batang bibit padi per hektar. Walaupun dalam jumlah yang besar, dengan kondisi pengairan yang cukup dan kesiapan lahan yang memadai, semua tanaman akan dapat terrawat dengan baik.(MdC0802)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H