Rasisme merupakan tindakan merendahkan ras, etnis dan kelompok tertentu. Sang pelaku biasanya berperilaku memandang rendah dan bertindak diskriminatif terhadap kelompok minoritas. Di Indonesia, contoh rasisme bisa terlihat dalam diskriminasi etnis tertentu. Misalnya, stigmatisasi terhadap ras Chinese yang selalu digambarkan bahwa etnis China di Indonesia selalu memiliki toko, dan memiliki mata yang kecil. Warga Bali yang selalu dicemooh sebab mereka memiliki agama minoritas dan selalu mengkonsumsi daging babi. Penduduk Papua yang selalu digambarkan berkulit hitam dan selalu berkaitan dengan suku pedalaman. sebagai bentuk rasisme. Diskriminasi tersebut bisa tercermin dalam perlakuan di masyarakat, atau bahkan dalam ranah politik. Hal tersebut dapat mengakibatkan kesenjangan sosial dilingkungan dalam berwarga dan bernegara. Stereotip yang buruk pada antar etnis terjadi karena kurangnya edukasi Pancasila yang mana persatuan sangat penting meskipun berbeda ras, etnis dan agama. Tindakan diskriminatif juga membuat antar kelompok terpecah belah yang sangat bersinggungan, yang seharusnya kita dapat bersatu tanpa memandang ras mereka menjadi terhambat karena terhalang oleh pola pikir yang masih sempit. Ada beberapa bentuk contoh perbuatan rasisme terhadap etnis minoritas yang terjadi baik sistematis maupun individual, beberapa contohnya termasuk:
1. Rasisme institusional: kebijakan atau praktik dan ketentuan lembaga seperti di pendidikan atau sistem hukum yang secara tidak langsung maupun langsung merugikan etnis minoritas.
2. Profiling Rasial: Profiling Rasial merupakan Perlakuan tidak adil berdasarkan penilaian rasial, seperti penghentian dan penahanan oleh aparat keamanan hanya berdasarkan warna kulit. Hal ini sering terjadi di wilayah Amerika Serikat, apabila anda sering menonton serial Barat maka anda tidak akan asing dengan kasus ini.Â
3. Diskriminasi Dalam Pekerjaan:
 Masalah diskriminatif dalam pekerjaan dapat terjadi seperti ketidaksetaraan akan peluang dalam mendapatkan pekerjaan yang layak, penggajian yang tidak adil atau sulit untuk naik jabatan.
4. Stereotip Masyarakat dan Prasangka yang buruk:
Memperlakukan etnis yang berbeda dari etnis mayoritas berdasarkan stereotip dan prasangka yang sudah tertanam sejak dulu, baik di media, kehidupan sehari-hari, lingkungan kemasyarakatan maupun tempat kerja.
5. Akses Terbatas ke Layanan Kesehatan dan Pendidikan:Â
Ketidaksetaraan perlakuan dalam akses terhadap layanan kesehatan dan edukasi dapat mempengaruhi kesejahteraan dan kemajuan etnis tertentu.
6. Microagressions:Â
Komentar atau sebuah tindakan baik fisik maupun non fisik yang terlihat sepele namun dapat merendahkan atau menyinggung etnis tertentu secara tidak langsung.
Penting untuk mencatat bahwa diatas hanyalah satu dari banyaknya contoh perilaku diskriminatif di kehidupan bermasyarakat. Sebagai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi akan nilai-nilai bhineka tunggal Ika sangat penting untuk menjunjung tinggi akan kebersamaan meskipun berbeda keyakinan, ras maupun pendapat, jika tidak begitu maka bangsa kita tidak akan terbentuk untuk menjadi bangsa yang lebih baik.Â
Nama: Pamela Rachma Abadi
NIM: 231320000792
Dosen Pengampu: Dr. WAHIDULLAH, S.H.I., M.H.
Mata Kuliah: Kewarganegaraan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H