Mohon tunggu...
Gendis Pambayun
Gendis Pambayun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan peramai dunia dan pengedukasi kesehatan jiwa

Seorang penyuka makanan pedas, penyuka seni dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[RTC] Ibu Pahlawanku

10 November 2021   13:32 Diperbarui: 10 November 2021   13:38 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Pena Inspirasi Sahabat

Ibu

Matahari yang selalu menghangatkan

meski duniaku berbalut mendung

Saat aku terluka, engkau mencium anyirnya

Memberiku dekap hangat, menyelimuti doa meski jarak memisahkan

Sapamu menyejukkan 

walau kadang kata-katamu membuatku menangis 

namun suara bijakmu meluluhkan amarahku

Ibu

Tanganmu selalu terulur kala air mataku menetes, menghapus dengan kasih sayang

Atas nama cinta yang jujur dan murni

Senantiasa menjagaku dalam dekapan kasihmu

Meski hati dan hidupmu berbalut luka  

kau selalu menampakkan senyum untuk menguatkanku

Ibu bagiku pelita yang  menyalakan ibarat cahaya abadi

Menjagaku dengan penuh rasa aman dan memberiku nyaman yang hakiki

Menghabiskan waktu hingga tak peduli rambut telah memutih, keriput kulit pun kau abaikan untuk membuatku bahagia

Kaulah yang memberiku rajutan kisah. 

Hingga malaikat pun rela menjadi pelindungku, karena cintamu.

Memberi waktu di setiap senganggmu 

selain bercumbu dengan Tuhan-mu

Akulah permata jiwamu, melukis hati dengan syukur yang tak berkesudahan.

Penebar bunga cinta bermekaran, memupuk dan terus merawatnya

walau kadang aku abai 

Senantiasa memikirkan yang lain sebelum memikirkan dirimu sendiri 

Aku mencintaimu tanpa syarat,Bu. Engkaulah pahlawan bagiku.

Wonosobo, 10 November 2021

Karya ini diikutsertakan dalam rangka event Rumah Pena Inspirasi Sahabat untuk memperingati Hari Pahlawan tahun 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun