Mohon tunggu...
Gendis Pambayun
Gendis Pambayun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan peramai dunia dan pengedukasi kesehatan jiwa

Seorang penyuka makanan pedas, penyuka seni dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ke Tegal Yukkk...

30 April 2010   14:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:29 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bahasa Jawa sebagai salah satu bahasa daerah di Nusantara masih hidup dan berkembang serta dipakai oleh masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur.Namun, meskipun dalam lingkup yang sama bahasa Jawa pada kenyatannya memiliki ciri khas yang berbeda dalam pengucapan yang disebut dialek.

Seperti yang saya ketahui, dan saya amati beberapa waktu lalu, ketika saya beberapa bulan di kabupaten Tegal yang mana dalam kesehariannya masyarakatnya mengunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi. Namun, bahasa Jawa di kabupaten Tegal jauh berbeda dengan bahasa Jawa Baku (Yogjakarta- Solo). disinilah yang membuat saya tertarik untuk mempelajari bentuk kosakata dan unsur-unsur campuran dari mana saja yang mempengaruhi bahasa Jawa Tegal tersebut. Perbedaan yang terjadi disetiap daerah disebut juga dengan dialek. Dialek satu daerah dengan daerah lain akan saling mempengaruhi, tergantung pada posisi wilayah yang berdekatan.

Dalam hal ini, saya mencoba mengulas sedikit kosakata dialek Tegal dalam pemakaian. Namun, tidak semua wilayah Tegal murni menggunakan dialek asli. Seperti, wilayah Brebes sebelah barat sudah tercampur dengan bahasa Sunda, Brebes bagian selatan perbatasan dengan eks Karsidenan banyumas tercampur/terpengaruh dialek Banyumas sedangkan Brebes bagian timur perbatasan Comal terpengaruh dialek pekalongan. Sebagai perbandingan disebelah selatan Brebes dengan perbatasan propinsi Jawa Barat terdapat pencampuran dialek Tegal dengan dialek Sunda, bahkan pada daerah wilayah desa Banjarraja, Bantarkawung, Losari dan Kersana bahasa Sundanya lebih kental pengaruhnya.

contoh dalam kosakata.

pengaruh bahasa Sunda| Dialek Tegal| Bahasa Jawa Baku| bahasa Indonesia |

age                                    iya, uga            iyo, ugo                 iya

atanapi                              utawane            utawo                    atau

badhe                                   pan                 arep                      akan

dheni                                 maning            maneh                  lagi

jelma                                  ewong            uwong                  orang

kuring, aing                       enyong           aku                        saya

inyong

ngaraosan                        ngrasakena      ngarakake           merasakan

saentosna                        sauwise            sawise                sesudahnya

sampen                      bodin, boled         telo                    singkong.

demikianlah beberapa kosakata dalam perbandingan .

contoh dalam kalimat dialek Tegal yang tercampur bahasa indonesia, biasanya digunakan oleh kaun cerdik pandai (terpelajar) dalam berkomunikasi. (C = tercampur, DT = dialek Tegal, BI = bahasa Indonesia)

C   : Dadine aku lantas manjing neng ruang sekolahan.

DT ; Dadine enyong terus manjing nang njero sekolahan.

BI ; Jadinya saya langsung masuk kedalam kelas.

C  : Aku lantas  manjing neng salo pan turu.

DT : Enyong terus manjing nang senthong pan turu

BI : Saya lansung masuk ke kamar akan tidur.

dialek tersebut biasanya digunakan di sekitar wilayah kabupaten dan sedikit masuk wilayah kecamatan, untuk wilayah desa hanya orang-orang terpelajarlah yang mengunakan bahasa campuran tersebut, masyarakat pada umumnya dalam berkomunikasi tetap menggunakan dialek Tegal asli untuk wilayah-wilayah yang tengah.

Demikian kosa kata dan kalimat dalam dialek Tegal.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun