Mohon tunggu...
Paman Tigis
Paman Tigis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ngaji Tosan Aji di Sekolah Budaya Tunggulwulung Kota Malang

1 Desember 2016   09:23 Diperbarui: 1 Desember 2016   09:34 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Api (agni), unsur panas yang digunakan untuk menempa bahan pokok tosan aji,

3. Air (tirta), unsur yang digunakan saat penyepuhan, dan

4. Angin (bayar), yang digunakan sebagai pembantu dan pelengkap pembuatan tosan aji.

Pada tanggal 25 November 2005 dalam sidangnya di Paris, UNESCO (United Nation for Educational Scientific and Cultural Organisation), mengakui dan menetapkan bahwa keris Indonesia merupakan salah satu warisan budaya manusia yang harus dilestarikan, bahkan tergolong sebagai suatu mahakarya yang adiluhung, pernyataan tersebut tertuang dalam Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau mahakarya warisan kemanusiaan yang berwujud tak benda. Hal ini bisa dijadikan sebagai modal dasar bahwa dari segi bisnis, tosan aji merupakan suatu investasi berharga yang sangat menguntungkan. Pada akhir diskusi, disimpulkan perlu perhatian yang serius dan kerjasama dengan berbagai elemen baik itu dari swadaya masyarakat, pihak swasta maupun pemerintah agar tosan aji tetap lestari dan mencapai puncak kejayaannya kembali. 

Tambahan :

Berbeda dengan dunia seni rupa umumnya, misalnya pelukis atau pematung. Empu (pencipta keris) selama ini sering berada di balik layar dan keberadaannya kurang begitu populer dibanding dengan tosan aji ciptaannya.  Pada seni tradisi umumnya pencipta karya seni menempatkan diri sebagai bagian dari sebuah kosmologi atau bagian dari rantai (sistem) kehidupan di masyarakat.

Perlu juga kiranya materi tentang tosan aji dikenalkan pada pendidikan tingkat dasar dan diajarkan pada tingkat-tingkat selanjutnya, agar pengetahuan dan tradisi tentang tosan aji ini tetap lestari dan bisa dikaji secara ilmiah. Hal ini semata-mata demi menjaga jati diri bangsa dan melestarikan budaya bangsa.

DOKPRI
DOKPRI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun