Manis yang Tertinggal
Riuh suara tanpa pengeras
Hadir dalam ketidakbiasan
Tertawa dalam bebas
Seolah selalu enggan
Lari kencang kaki terikat
Memberi dengan tangan terkunci
Penuh semangat
Namun jelas tak pasti
Entah berapa saudaramu
Satu
Dua
Tiga
Seperti judul lagu
Nyanyian masa dulu
Berapapun jumlahnya
Yang pasti semua tahu
Sayang semuanya
Manis yang tertinggal
Hanyalah kenangan semata
Manis yang tertinggal
Bukanlah janji saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!