Komunikasi yang efektif adalah elemen penting dalam keberhasilan organisasi, termasuk organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna. Dengan visi memperbaiki komunikasi antar anggota, tim pengabdian mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan program bertajuk "Membangun Keterbukaan dan Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi Karang Taruna".
Program ini dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2024 pukul 19.00 WIB di Balai Warga RT 06 RW 03 Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Kegiatan ini dihadiri oleh 15 anggota Karang Taruna yang datang meski hujan deras berlangsung sejak siang. Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua Karang Taruna, yang memberikan semangat kepada peserta untuk terus belajar dan berkembang. Sambutan tersebut disambut dengan antusias, menciptakan suasana positif sejak awal.
Sosialisasi: Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi
Sesi utama acara ini adalah sosialisasi tentang pentingnya komunikasi yang efektif dalam organisasi. Tim pengabdian, yang terdiri dari lima anggota
Palupi Anggun, Fawwaz Nawfal, Marsyaqila Rayya, Nabila Ayusheta, dan Siti Hijriantus Sholikhah menyampaikan materi dan diskusi tentang cara mengkomunikasikan pendapat dalam organisasi dengan baik serta memahami perspektif orang lain.
Materi ini dirancang dengan pendekatan praktis dan interaktif, mengingat organisasi seperti Karang Taruna sering menghadapi situasi di mana anggota harus bersosialisasi dengan masyarakat yang memiliki pemikiran beragam. Tujuan utama dari sesi ini adalah untuk mengurangi potensi konflik yang disebabkan oleh miskomunikasi dan meningkatkan sinergi antar anggota.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, mulai dari strategi menghadapi konflik internal hingga cara membangun komunikasi yang lebih persuasif dengan warga. Peserta menyatakan bahwa materi yang diberikan sangat relevan dengan tantangan yang mereka hadapi sehari-hari.
Berbagi Cerita Inspiratif: Refleksi dan Solusi
Acara berlanjut dengan sesi berbagi cerita inspiratif, di mana peserta dan tim pengabdian saling berbagi pengalaman tentang tantangan komunikasi. Salah satu cerita yang menarik adalah pengalaman Ketua Karang Taruna dalam menggalang dana untuk memperingati HUT Indonesia atau 17 Agustus, yang ditolak oleh beberapa kepala keluarga tanpa kesempatan menjelaskan tujuan kegiatan. Penolakan ini memotivasi Ketua Karang Taruna untuk mengubah pendekatan dengan menggunakan dana interlal dari para anggota. Mereka berusaha membuktikan bahwa acara dapat belangsung dengan lancar meskipun terdapat beberapa kepala keluarga yang menolak tanpa adanya alasan.
Kisah tersebut menjadi bahan diskusi yang mendalam, memberikan refleksi bahwa komunikasi yang transparan dan persuasif sangat penting untuk membangun kepercayaan. Suasana sesi ini berlangsung santai namun penuh makna, dengan peserta yang terinspirasi untuk memperbaiki cara mereka berkomunikasi dalam kehidupan organisasi maupun sosial.
Menciptakan Ide Baru untuk Menarik Generasi Muda
Salah satu tantangan yang dihadapi Karang Taruna adalah kurangnya partisipasi remaja setempat. Dalam diskusi, tim pengabdian memberikan rekomendasi untuk mengadakan kegiatan yang relevan dengan minat remaja, seperti nonton bareng (nobar) pertandingan Timnas Indonesia. Ide ini disambut dengan antusias oleh peserta, yang merasa bahwa kegiatan tersebut dapat menarik minat remaja kos di sekitar RT untuk bergabung dalam organisasi masyarakat Karang Taruna.
Ketua Karang Taruna bahkan mengundang tim mahasiswa UM untuk menghadiri acara bakar-bakar RT sebagai bentuk apresiasi atas program pengabdian masyarakat "Membangun Keterbukaan Dan Efektifitas Komunikasi Dalam Organisas Karang Taruna". “Kami masih ingin belajar banyak dari kalian. Kehadiran kalian memberikan dampak yang luar biasa bagi organisasi kami” ujar Johan selaku Ketua Karang Taruna, dengan nada penuh semangat.
Evaluasi dan Harapan ke Depan
Evaluasi kegiatan dilakukan secara santai melalui diskusi langsung anggota Karang Taruna dengan peserta. Mereka menyatakan bahwa acara ini telah membuka wawasan baru, terutama dalam memahami pentingnya komunikasi yang baik. Peserta juga berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali di masa mendatang untuk memperdalam pengetahuan mereka.
Momen unik dari acara ini adalah kepribadian anggota Karang Taruna yang santai dan penuh humor. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, meskipun disampaikan dengan gaya bercanda, memiliki bobot yang tinggi dan relevan dengan kebutuhan organisasi.
Melangkah Menuju Komunikasi yang Lebih Baik
Kegiatan pengabdian ini memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat. Bagi anggota Karang Taruna, program ini menjadi momen untuk memperbaiki cara berkomunikasi dan membangun hubungan yang lebih baik antar anggota maupun dengan masyarakat sekitar. Bagi tim mahasiswa UM, pengalaman ini menegaskan bahwa komunikasi bukan sekadar berbicara, tetapi juga memahami konteks, mendengarkan, dan menciptakan solusi untuk tantangan nyata. Langkah kecil ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi organisasi lainnya untuk terus belajar dan berkembang melalui komunikasi yang terbuka dan inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H