Sekarang, anak-anak memiliki tingkat tekanan kurikulum yang tinggi, belum lagi kalau  ditambah dengan pekerjaan rumah dan juga adanya kelas ekstra kurikuler membuat masa kanak-kanak sangat menegangkan bagi anak-anak maupun orang tua. Mungkin  ditambah lagi saat ini, sangat tidak memungkinkan untuk bersekolah seperti biasanya. Sehingga memang waktu antara anak dengan sekolah dan orang tua, lebih banyak pada orang tua. Kini wajib bagi orang tua tidak boleh lepas tangan mengenai kehidupan anaknya dirumah.
Lewatlah sudah hari-hari ketika anak-anak bermain di kompleks atau di gedung untuk bersekolah selama berjam-jam, belarian hingga memecahkan gelas, pergi kerumah teman hanya untuk makan cemilan , dan bermain di beberapa tempat bersama teman-teman, berebut siapa yang menang dan siapa yang curang.
Saat ini mungkin sebagian dari seluruh orang tua biasanya mengeluh mengenai bagaimana mereka memikirkan, ada begitu banyak waktu untuk belajar bagi anak-anaknya, namun pekerjaan rumah yang harus dilakukan juga, tetapi mereka juga harus ada waktu di mana untuk bermain? Bagaimana caranya para orang tua ini kita  ini membuat belajar menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak mereka? Bagaimana anak-anak bisa menikmati masa kecilnya namun tetap berada di puncak kompetisi antara satu sama lain juga?
Mungkin waktu yang dimiliki antara anak-anak dan orang tua yang semakin kini kian banyak, menjadi sebuah poin untuk merangkul anak-anak mereka agar tetap berada pada pengawasan. Pengawasan akan perkembangan mereka untuk menyukai belajar namun tidak kehilangan waktu mainnya. Kali ini,saya akan memberikan bagaimana strategi untuk memotivasi anak, agar suka dan semangat untuk belaja. Strategi  ini akan saya bagi menjadi empat bagian,.Oke, kita mulai dengan strategi yang pertama.
Tetapkan target mingguan  :
Para orang tua, saat ini mulailah untuk menetapkan target mingguan sesuai topik dan mata pelajaran yang tercakup di sekolah. Mungkin kalian bisa membuat target mingguan ini terlihat menyenangkan, seperti diskusikan dengan anak-anak untuk memutuskan hari dalam seminggu kapan dia harus siap dengan porsi mingguan. Jangan panik jika pada hari tertentu banyak yang belum dilakukan. Dorong anak untuk menutupi sampai target hari. Bagaiaman membuat anak terdorong? Mudah saja, berikan ia seperti hadian atau penghargaan apabila ia memenui target hari ini. Nah perlu diingat ya, para orang tua tentulah harus membuat target yang realistis.
Dan jangan lupa dengan mempertimbangkan pekerjaan rumah harian, waktu rekreasi dan kegiatan lainnya. Jangan terlalu fokus pada anak menuntaskan targetnya, nanti jadinya anak akan merasa itu sebuah paksaan. Sehingga agar membuat suasana menyenangkan, dan memotivasi anak juga , para orang tua bisa membuat anak-anak menetapkan target sendiri. Ini akan menjadi pelajaran yang fantastis dalam perencanaan dan pelaksanaan.
Buat kelompok belajar :
Kelompok belajar ialah membuat dua atau lebih anak-anak berkumpul menjadi satu dan saling tolong-menolong atau saling berdiskusi bersama mengenai suatu mata pelajaran di sekolah. Kalian para orang tua buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 anak, mungkin bisa dari teman sekelas anak, teman kompleksnya yang terpenting anak-anak kalian merasa sangat nyaman supaya terciptanya situasi belajar yang menyenangkan.