Mohon tunggu...
triyandi palupi
triyandi palupi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Record Of Ragnarok, Anime yang Menuai Banyak Kontroversi!

29 Juni 2021   00:37 Diperbarui: 29 Juni 2021   00:43 17179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anime Record of Ragnarok atau yang mempunyai judul jepang Shuumatsu no valkyrie ini sangat penuh kontroversi, bagaimama tidak, anime ini mengangkat unsur-unsur yang bisa saja menjadi sangat sensitif terutama bagi para pemeluk dan penganut agama terntentu.

Di india pun sebelumnya anime Record of Ragnarok ini sudah mulai ditayangkan melalui salura Netflix India, namun telah dihapun scene dan bagian-bagian saat Dewa Shiva dimunculkan. Hal ini disebabkan agar dapat menghindari potensi kontroversi yang bisa saja akan terjadi.

Record of Ragnarok sendiri merupakan serial animasi yang diangkat sebuah manga jepang yang ditulis oleh Shinya Umemura dan Takumi Fukui, serta diilustrasikan oleh Aji Chika.

rating dari anime ini inipun terbilang jelek, yaitu 6.2/10. Jeleknya rating ini mungkin dikarenakan konsep ceritanya yang memuat unsur unsur sensitif. Dan pada akhirnya demi menghindari kontroversi yang berkepanjangan pemerintah India pun resmi menghapus dan memblokir tanyangan anime tersebut dari Netflix India. Dan saat ini anime Record of Ragnarok sudah tidak dapat di akses.

Karakter dari Record of Ragnarok pun banyak mengambil dari tokoh tokoh terkenal, sebut saja Shiva, Adam, Budha, Lu Bu, Thor, Zeus, Anubis, dan masih banyak lagi.

Anime Record of Ragnarok sendiri sebenarnya bercerita tentang para dewa yang berkumpul untuk rapat besar yang diadakan untuk membahas penyelesaian sebuah masalah. Masalah itu sendiri adalah tentang keberlangsungan kehidupan umat manusia.

Permasalahan itu timbul dikarenakan kekaucauan dan konflik tiada hentinya yang terjadi di dunia, lalu para dewa pun sepakat mendukung untuk mengakhiri keberlangsungan hidup dari umat manusia.

Namun sebelum kesepakatan itu akhirnya disahakan, salah satu dari 13 demigod Valkyrie yaitu Brunhild datang tanpa diundang kedalam rapat dan mengusulkan pendapat. Brunhild mengatakan daripada memusnahkan semua manusia yang menurutnya tidak menarik, lebih baik memberi mereka kesempatan bertarung dan memberlakukan ragnarok, yaitu pertarungan satu lawan satu dengan para dewa.

Dengan kesombongan para dewa yang mempunyai pikiran bahwa manusia tidak akan bisa mengalhkan para penciptanya yaitu para dewa itu sendiri, akhirnya para dewan ilahi setuju dengan usulan dari Brunhild.

Dengan diterimanya usulan itu, Brunhild pun mengumpulkan manusia manusia terhebat yang pernah ada dalam sejarah. Manusia itu dikumpulkan untuk melawan para dewa demi memperjuangkan kelangsungan hidup umat manusia.

Kontroversi seputar Record of Ragnarok memanifestasikan dirinya di Pemerintah Amerika Serikat pada Oktober 2020 ketika Rajan Zed, Presiden Universal Society of Hinduism, mengeluarkan pernyataan yang mengkritik manga karena meremehkan Dewa dan Dewi Hindu. Shiva muncul di trailer untuk adaptasi yang akan datang, bersama dengan beberapa dewa Hindu lainnya.

Ini bukan pertama kalinya Zed mengeluarkan keluhan seperti itu. Zed sebelumnya mengkritik video game Shin Megami Tensei IV: Final karena menampilkan Krishna, avatar kedelapan Dewa Wisnu, dan video game Smite karena menampilkan Dewi Kali. Dia juga melontarkan kritik terhadap Apocalypse di X-Men: Apocalypse.

Zed berargumen bahwa media seperti ini salah mengartikan ajaran Hindu, menyajikan versinya yang, paling banter, tidak akurat dan paling buruk, menyakitkan. Mengenai Kresna dalam Shin Megami Tensei IV, Kresna memiliki sedikit kemiripan dengan penggambaran tradisional tentangnya dalam pengetahuan Hindu. Hilang sudah kulit biru Krishna, tetapi ditambahkan adalah fedora yang membuatnya terlihat seperti gangster subversif.

Demikian juga, Record of Ragnorak menunjukkan Shiva sebagai pembangkit tenaga listrik brutal setara dengan Thor atau Heracles, yang jauh dari kenyataan di sekitar sosok itu. Ini mungkin memberi penonton yang tidak terbiasa dengan agama tersebut, pandangan yang sangat berbeda tentang Hinduisme dengan apa yang mungkin diinginkan oleh para pengikutnya.

Anime memiliki sejarah penggunaan dan terkadang mendistorsi ikonografi agama. Saint Young Men menggambarkan Yesus dan Buddha sebagai dua teman yang hanya berkumpul bersama. Neon Genesis Evangelion mengambil banyak ikon Yahudi-Kristen semata-mata karena terlihat keren. Angel Sanctuary menambahkan subplot inses ke dalam rencana Tuhan.

Namun, yang berbeda di sini adalah bahwa cerita Yahudi-Kristen memiliki banyak penggambaran positif dan setia di media untuk melawan yang negatif. Banyak dari adaptasi ini juga sangat terkenal di seluruh dunia. Hinduisme tidak benar-benar memiliki itu. Tidak ada padanan Hindu dari Sepuluh Perintah atau The Passion of the Christ yang telah memperoleh tingkat ketenaran internasional yang sama. Sayangnya bagi banyak orang, Indiana Jones dan The Temple of Doom, mungkin merupakan paparan terbesar yang mereka miliki terhadap agama Hindu.

Hercules Disney dan Marvel's Thor bukanlah adaptasi yang setia dari mitologi sumber mereka. Namun, tidak seperti cerita rakyat Yunani dan Norse, agama Hindu memiliki 900 juta pengikut. Menyebarkan penggambaran fiksi dari agama Norse tidak akan menyinggung banyak orang. Namun, jika Anda menyebarkan informasi palsu tentang Shiva, Anda dapat menyebabkan masalah yang harus dihadapi oleh orang sungguhan.

Tidak semua orang mungkin merasakan hal yang sama seperti yang dilakukan Zed tentang Record of Ragnorak. Tetapi jika Anda menonton anime atau membaca manga, mungkin ada baiknya mendidik diri sendiri tentang keyakinan nyata yang melekat pada agama Hindu sehingga Anda dapat memisahkan kebebasan kreatif dari penyewa agama.

Walaupun menuai banyak kontroversi, manga dari anime Record of Ragnarok tergolong sangat bagus dan epic. Grafik dari anime ini pun sangat keren dan bagus. Namun sayangnya, anime ini yang seharusnya menjadi masterpiece ini harus turun, karena adegan pertarunganya. Banyak para penggemar anime yang memberikan komentar pada anime tersebut, banyak yang mengkritik bahwa pertarungan dari anime tersebut terlihat sangat kaku. Bahkan ada tidak sedikit orang yang memberi pendapat dan komentar mengenai animasi dari anime tersebut seperti slide power point.

Demikianlah pembahasan kenapa Anime Shuumatsu no Valkyrie yang menjadi kontroversi dan mendapatkan banyak kritik. Setelah membaca artikel ini, bagaimana tanggapan kalian terhadap anime tersebut?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun