Seperti apakah akar radikalisme di Indonesia? Apakah benar radikalisme yang mengatasnamakan agama menjadi penyebab munculnya aksi-aksi terorisme di negeri ini?
Ada tiga faktor yang menjadi akar paham radikal berkembang di Indonesia. Faktor pertama adalah perkembangan di tingkat global, dimana kelompok - kelompok radikal menjadikan situasi di Timur Tengah sebagai inspirasi untuk mengangkat senjata dan aksi terror.
Faktor kedua adalah terkait dengan kian tersebar luasnya paham Wahabisme yang mengagungkan budaya Islam ala Arab yang konservatif. Dalam kaitannya dengan radikalisme, Wahabisme dianggap bukan sekadar aliran, pemikiran, atau ideologi, melainkan mentalitas.
Faktor ketiga adalah karena kemiskinan, walaupun hal ini tidak berpengaruh langsung terhadap merebaknya aksi radikalisme. Hal utama yang kemungkinan membuat keterkaitan antara kemiskinan dan radikalisme adalah perasaan termarjinalkan. Bukan rahasia tersembunyi lagi, bahwa suatu kelompok radikal dalam merekrut anggotanya agar bersedia bergabung adalah dengan menjanjikan materi dalam jumlah besar.
Ditinjau dari ketiga faktor tersebut, masyarakat Indonesia sebenarnya memiliki ideolgi kuat yang berguna menangkal masuknya paham-paham radikal ini. Ideologi yang merupakan segala sumber hukum dan pandangan hidup , kesadaran dan cita-cita moral yakni Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil kesepakatan bersama para Foundings Father yang kemudian sering disebut sebagai sebuah “Perjanjian Luhur” bangsa Indonesia.
Guna menangkal paham radikal yang menggunakan atribut agama, nilai-nilai Pancasila sudah seharusnya di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan bukan hanya sebatas hafalan tekstual belaka. Masyarakat sebagai subjek, harus mengedepankan nilai Pancasila dan memiliki komitmen yang kuat, dan lebih peka terhadap lingkungan, terutama yang berhubungan dengan berbagai potensi yang menjadi ancaman terhadap keamanan dan ketertiban.
Begitu juga dengan pemerintah, bagaimana upaya gerakan menangkal paham radikal itu dirumuskan secara komprehensif dengan melibatkan seluruh
Dengan kejadian teroris yang mengguncang kota Paris, ibu kota Prancis, tepatnya pada jum’at 13 November 2015 yang menewaskan tidak kurang 132 orang masyarakat sipil. Sudah seharusnya kita jadikan momentum penguatan pemahaman ideologi Pancasila agar dikemudian hari tidak ada lagi insiden serangan terror yang melibatkan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H