Siti Atikoh Supriyanti yang akrab disapa Atikoh menjadi sorotan pada Pilpres 2024. Pilihannya untuk ikut aktif dalam kampanye Pilpres 2024 mengundang pro dan kontra, bahkan tidak sedikit harus menerima serangan hoax dan fitnah. Salah satunya adalah soal statusnya sebagai PNS.Â
Istri Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, ini memang pernah berstatus sebagai PNS sejak 1999 di Purbalingga kampung halamannya. Kemudian Ketika Ganjar terpilih menjadi anggota DPR RI, Atikoh kemudian bekerja sebagai PNS di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sejak masa kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo.Â
Hebatnya, pada tahun 2007, Atikoh yang masih berstatus sebagai PNS mendapat tawaran beasiswa S2 untuk melanjutkan pendidikan Strata 2 di Universitas Tokyo, Jepang dengan mengambil program studi Kebijakan Publik.
"Kata Mas Ganjar, ini kesempatan baik, dan kesempatan belum tentu datang dua kali. Soal Alam enggak usah khawatir, saya bisa jagain, bisa kasih pengertian. Makanya bersyukur banget punya suami yang sangat mendukung karier istrinya," ujar Atikoh.Â
Keputusan meninggalkan pekerjaan sebagai PNS akhirnya diambil Atikoh ketika Ganjar terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah, tahun 2013. Awalnya, Atikoh mengambil cuti selama 3 tahun, akhirnya ia mantap mundur dari PNS.Â
Informasi yang mungkin tidak banyak diketahui oleh orang lain inilah yang akhirnya membuat Atikoh diserang fitnah dan hoax melakukan kampanye padahal statusnya masih PNS.Â
"Alhamdulillan, Mas Ganjar itu tipikal orang yang bangga kalau perempuan itu mandiri. Bukan malah yang menyuruh berhenti, kamu gajinya berapa sih, aku bisa kok gaji kamu. Aku memilih mundur karena merasa bersalah sama Alam, sering ditinggal. Tapi pas ditanya, anaknya malah appreciate ibunya bekerja," tutur Atikoh sambil tertawa.Â
Atikoh bertutur, dia mantap meninggalkan karier dan memilih menjadi ibu rumah tangga yang tetap aktif menopang kehidupan suami dan keluarga, karena belajar dari sosok ibunya.Â
"Menjadi ibu rumah tangga itu pekerjaan paling mulia. Saya bangga jadi ibu rumah tangga. Saya belajar itu dari ibu saya," ungkap Atikoh.Â
Atikoh mengatakan, dia sangat mendukung kesetaraan jender dan mendorong perempuan untuk mandiri. Menurut Atikoh, mandiri tak berarti harus bekerja kantoran, karena saat ini banyak peluang bagi perempuan untuk bekerja dari rumah.Â