polusi udara masih terus ditunggangi oleh beberapa pihak untuk menyerang PLTU milik pemerintah dalam hal ini yang dikelola oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Isu melebar menyinggung komitmen pemerintah terkait net zero emission (NZE) pada 2060.
PersoalanTidak kaget sih kalau terindikasi yang menunggangi isu ini adalah agen-agen luar negeri dalam wujud NGO. Semakin terlihat jelas kalau yang sudah memainkan media model BBC dan Bloomberg.
Bloomberg melalui akun Instagram bloombergtechnoz mengklaim bahwa Indonesia kini sedang terjepit tuntutan internasional untuk mempercepat pemadaman PLTU berbasis batu bara.
Benarkah?! Ya tentu saja tidak.
Komitmen pemerintah terkait kebijakan NZE tidak pernah kendor. Bahkan dalam komitmennya, pemerintah selalu mengedepankan pemakaian teknologi rendah emisi. Dan atas komitmen tersebut, PLN diganjar penghargaan atas tata kelola operasional pembangkit yang baik, mampu mengurangi emisi dan menjadi pendorong perekonomian.
Pengakuan internasional ini diserahkan langsung oleh pewakilan Komite ASEAN yang terdiri dari gabungan Menteri Energi negara-negara di Asia Tenggara saat Gala Dinner ASEAN Ministers Energy on Meeting (AMEM) ke-41 di Bali, Jumat (25/8).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan penghargaan ini menjadi bukti bahwa PLN dalam menjalankan operasional pembangkit sangat patuh terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).
"Kami juga memastikan bahwa penggunaan teknologi terbaru di pembangkit dilakukan, sehingga emisi yang dihasilkan dari operasional pembangkit bisa diminimalisir," ujar Darmawan.
Tuduhan bahwa PLTU penyebab utama polusi dan melebar soal komitmen NZE jelas mengada-ada. Karena faktanya, Industri-industri di wilayah Tangerang, Banten, diklaim secara bersama-sama telah menghentikan penggunaan PLTU. Mereka kini menggunakan listrik dari PLN.
"Untuk mengurangi polusi udara, kami resmi mempensiunkan PLTU, yang sebelumnya kami kelola secara mandiri untuk menekan emisi," ujar Taufan Prihadi, Manajer Instrument Elektro PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG), Minggu (27/8/2023).
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa konflik Geopolitik sedikit banyak mempengaruhi komitmen beberapa negara dalam melanjutkan kampanye NZE. Konflik Rusia - Ukraina yang berkepanjangan membuat beberapa negara Eropa menghidupkan kembali PLTU batubara mereka.