Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Opsi Pertama DPP PDIP Pilkada DKI 2017 Adalah Ahok-Djarot

11 Agustus 2016   10:10 Diperbarui: 11 Agustus 2016   10:33 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan ada tiga opsi bagi partainya untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. 

"Opsi pertama adalah mendukung incumbent Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) dan Pak Djarot (Djarot Saiful Hidayat)," kata Hasto, di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016) malam. 

Pernyataan Hasto yang mewakili suara DPP PDIP menjadi sebuah pernyataan resmi PDIP, bukan yang disampaikan oleh DPD PDIP Jakarta. Karena dalam memutuskan siapa yang behak maju dalam Pilkada DKI 2017 adalah wewenang DPP PDIP. Hal ini membuat Koalisi Kekeluargaan yang ikut digalang oleh Bambang DH selaku Plt Ketua DPD PDIP Jakarta menjadi sia-sia. Karena PDIP diyakini tidak akan masuk dalam rencana koalisi tersebut karena telah menjadikan Ahok-Djarot sebagai opsi pertama.

Pernyataan ini juga membuat penyataan Bambang sebelumnya meragukan Ahok maju dalam Pilkada karena meragukan keseriusan partai pendukung Ahok yang bisa saja membelot terbukti hanya sekedar pepesan kosong. Ahok bukan hanya didukung oleh Golkar, Hanura, dan Nasdem tetapi akan didukung oleh PDIP. Entah apa yang akan terjadi pada Bambang jika ternyata opsi pertama ini terealisasi dalam Pilkada Dki 2017. Akankah Bambang mundur dari jabatannya karena tidak mau dukung Ahok dan berkampanye?? Entahlah...

Dukungan PDIP ini pasti akan disambut baik oleh Golkar, Hanura, dan Nasdem sebagai 3 parpol pendukung Ahok. Apalagi pasangan Ahok-Djarot adalah pasangan yang diharapkan melanjutkan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Golkar bahkan sudah melobi dan memberikan usul agar PDIP mengusung pasangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI 2017. Masuknya PDIP akan memperkuat dukungan Ahok dan tentu saja ini buah dari keberhasilan Teman Ahok juga. Tanpa usaha Teman Ahok bisa saja tidak akan pernah ada partai yang mendukung Ahok.

Kini yang menjadi pertanyaan selanjutnya sipakah yang akan menjadi lawan Ahok-Djarot? Apakah Koalisi Kekeluargaan akan mendukung Sandiaga Uno?? Atau mengikuti fatwah Ahmad Dhani mendukung Rizal Ramli-Sandiaga Uno?? Atau mungkin memunculkan pasangan baru menjadi lawan Ahok-Djarot?? Siapapun lawannya, pasangan Ahok-Djarot dengan dukungan PDIP, Golkar, Hanura, dan Nasdem serta tidak berhentinya sokongan Teman Ahok, sepertinya tidak akan bisa dikalahkan. Bisa saja jika Ahok-Djarot maju dalam Pilkada DKI 2017 ada parpol yang tadinya mencak-mencak Ahok akan bergabung.

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun