Memimpin negara sebesar Indonesia bukanlah hal yang mudah. Dua periode kepemimpinan SBY membuktikan bahwa negara ini butuh pemimpin yang bekerja secara nyata. Bukan kepemimpinan yang bagus secara bentuk fisik tetapi tidak punya kuasa mengendalikan pemerintahan berjalan dengan baik.
Sudah berkali-kali kita melihat betapa tumpulnya kepemimpinan yang dilakukan oleh SBY. Bahkan SBY akhirnya "curhat" bahwa apa yang dikatakannya tidak dilakukan oleh beberapa menterinya. Sebuah ironi kepemimpinan yang menyedihkan. SBY mungkin berpikir dia masih di militer dimana bawahan didoktrin untuk tunduk kepada pemimpin.
Memimpin negara tidak sama dengan memimpin sebuah organisasi ataupun institusi kenegaraan. Memimpin negara harus mengalami tempaan yang dimulai dari skop yang lebih kecil. Tidak mungkin kita menghasilkan pemimpin sebuah negara jikalau dia belum mampu memimpin kota.
Itulah sebabnya Jokowi punya paket kepemimpinan yang sangat lengkap. Bukan hanya secara karakter dia bagus, tetapi juga punya pengalaman mumpuni memimpin kota dan provinsi. Hasilnya?? Semua berjalan dengan baik.
Mampukah konvensi PD menghasilkan capres yang menandingi Jokowi?? Sangat tidak mungkin.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H