Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Penyerangan LP Cebongan Karena Penerapan Jiwa Korsa yang Menyimpang?

27 Maret 2013   14:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:08 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, kemungkinan besar adalah dari militer. Hal ini semakin jelas ketika Mabes Polri mengakui aksi ini dilakukan oleh orang terlatih dan profesional.

"Ini direncanakan dengan baik. Bisa dikatakan seperti itu karena sepertinya dilakukan dengan cermat, sistematis, dan cepat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di sela-sela Rapat Kerja Teknis Humas Polri, Hotel Maharadja, Jakarta Selatan, Rabu (27/3).

Tim Investigasi dari Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) juga menyatakan hal yang serupa. Dari hasil investigasi, penyerangan terlihat sangat terencana. Penyerangan juga diduga dilakukan kelompok bersenjata yang profesional. Pembagian tugas pelaku penyerangan telah diatur dengan estimasi waktu penyerangan hanya 15 menit.

"Ini seperti operasi buntut kuda. Yang masuk LP ada sekitar 17 orang, tapi yang mengeksekusi hanya satu," kata Haris.

bukan bermaksud mendahului investigasi Mabes Polri, tetapi saya berpikir keterlibatan militer disini sangat besar. Pemikiran ini muncul bukan hanya karena adanya peristiwa Mapolres OKU yang dibakar habis, tetapi juga karena pembicaraan yang terjadi antara saya dan teman saya.

Awalnya saya hanya menduga hal ini adalah tindakan pengalihan isu dan adu domba Polisi dan TNI. Tetapi ternyata yang saya pikirkan adalah salah besar. Tindakan yang dilakukan di LP Cebongan adalah tindakan yang sama dengan yang terjadi pada penyerangan di Mapolres OKU. Ini adalah pemahaman yang kurang tepat atau menyimpang dari jiwa korsa.

Jiwa korsa adalah semangat keakraban dalam korps atau corps geest. Jiwa korsa adalah kesadaran korps, perasaan kesatuan, perasaan kekitaan, suatu kecintaan terhadap perhimpunan atau organisasi. Tetapi kebanggaan itu secara wajar, tidak berlebihan, tidak membabi buta.

Sedangkan Staplekamps jr. Le luit derat dalam tulisan berjudul corps geest (demilitaire spectator, 1952) mengemukakan bahwa pengertian jiwa korsa terdiri dari faktor – faktor :Rasa hormat, rasa hormat pribadi dan rasa hormat pada organisasi/korps. Setia. setia kepada sumpah, janji dan tradisi kesatuan serta kawan – kawan satu korps. Kesadaran. Terutama kesadaran bersama, bangga untuk menjadi anggota korps.

Jiwa korsa yang menyimpang inilah yang kemungkinan besar menyebabkan aksi yang terjadi LP Cebongan. Aksi terlatih dan profesional hanya bisa dimiliki oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang dilatih mampu melakukan aksi seperti di LP Cebongan. Lalu siapa kira-kira yang melakukannya??

Kopassus sendiri punya 5 divisi dimana masing-masing divisi terdiri dari 4 batalyon. Maka untuk mempercepat pencarian adalah menemukan batalyon dan divisi dari sersan satu santoso yang dikeroyok oleh keempat orang tersebut.

Analisa kasus ini sangat sederhana dan tidak perlu dipolitisir. Ini hanyalah jiwa korsa sempit yang dimiliki oleh beberapa prajurit kopassus. Setia kepada teman tidak peduli apa yang terjadi. Jika teman mati, maka yang mematikan harus dibunuh. Hal ini kemungkinan besar bisa terjadi kepada pelaku lain yang ikut mengeroyok Santoso dan masih berkeliaran.

TNI harus segera berbenah dan mendidik prajuritnya dengan benar. Jiwa korsa harus dipahami dengan makna yang benar dan hanya diterapkan ketika perang. Jangan sampai hukum di negara ini dilanggar gara-gara main hakim sendiri dan dengan sadis membunuh orang lain. Karena jika begitu, Kopassus tidak ada bedanya dengan preman.

Apa yang saya tulis ini bisa salah, bisa juga benar. Karena ini hanyalah analisa orang awam dan tidak punya latar belakang militer. tetapi jika pada akhirnya analisa ini benar, saya berharap pemerintah dan militer berani terbuka di depan publik. Jangan sampai main hakim sendiri oleh kalangan militer dibiarkan tanpa hukuman.

Semoga negara ini bisa damai dan tentram. Dimulai dari aparat hukum dan keamanan yang mematuhi hukum yang berlaku.

salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun