Jika seandainya Basuki dan Jokowi tidak ada niatan untuk merealisasikan janjinya, maka laporan Masyarakat Peduli MRT ini punya kekuatan yang bisa saja (kurang tahu pastinya) memenjarakan Basuki. Tetapi Masyarakat Peduli MRT sepertinya punya niatan lain untuk menaikkan hal ini ke proses hukum. Hal ini diharapkan bisa membuat para pejabat untuk tidak asal-asalan membuat janji yang sebenarnya dia kurang tahu data sebenarnya.
Lalu apa tanggapan Basuki terhadap pelaporan ini?? Seperti biasa, Basuki tidak takut dilaporkan dan selalu siap dengan apa yang terjadi. Bahkan Basuki dan Jokowi telah siap seandainya mereka tidak dipilih lagi tahun 2017.
"Jabatan kami tinggal 51 bulan, kami bisa risiko tidak terpilih kembali. Sekalipun orang Jakarta tidak mau pilih kami kembali di 2017, ya jangan pilih kami lagi. Waktu kampanye mungkin dikutuk-kutuk, 'Bodoh nih, apa nih Jokowi-Ahok. Katanya enggak bikin macet, malah tambah macet.' Ya sudah, terserah kamu lah," kata Basuki.
Sudah menjadi resiko seorang pemimpin tidak disukai atau tidak dipilih lagi jika keputusannya menyengsarakan rakyat. Basuki dan Jokowi sudah menyadari hal itu dari awal. Tetapi apakah mungkin rakyat tidak memilih mereka jika pada akhir masa jabatan mereka memberikan Jakarta yang lebih baik?? Hanya waktu yang mampu menjawabnya.
Kini kita hanya bisa menunggu hasil pelaporan Masyarakat Peduli MRT terhadap Basuki. Bagaimanakah ujungnya dan apakah yang akan terjadi pada Basuki. Kita juga hanya bisa menunggu bagaimana nanti kondisi MRT setelah digunakan. Akankah rakyat Jakarta kecewa atau malah bangga dengan MRT?? Semua hanya waktu yang akan menjawabnya.
Nah, yang mungkin menarik diambil benang merah dari kejadian ini adalah bagaimana jika seandainya Jokowi melanggar janjinya dengan "nyapres" tahun 2014?? Akankah ada yang akan melaporkan Jokowi karena dia telah menipu??
Politik Indonesia memang menarik untuk terus diperhatikan perkembangannya, namun yang pasti kita semua berharap kondisi Jakarta dan negara ini bisa lebih baik ke depannya.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H