Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Gara-gara Janji MRT, Ahok Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

26 Juli 2013   11:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:00 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Akhirnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Basuki dianggap melanggar janji kampanye setelah terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Basuki dilaporkan oleh Warga Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, yang tergabung dalam Masyarakat Peduli MRT

Anggota Masyarakat Peduli MRT, Lieus Sungkaresma, mengatakan, janji yang dilanggar Basuki masih berkaitan dengan pembangunan mass rapid transit (MRT) di kawasan tersebut. Warga menginginkan jalur MRT dibangun bawah tanah, tetapi pada kenyataannya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap ingin membangun MRT layang.

"Ahok (sapaan Basuki) saat kampanye janjiin-nya akan mengusahakan subway (bawah tanah), sekarang udah menjabat lain, tetap layang. Ini tentu enggak bisa dibiarin pejabat seperti ini, makanya kita laporkan," tegasnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/7/2013).

Basuki dilaporkan Masyarakat Peduli MRT ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus tertanggal 22 Juli 2013 untuk kasus penyampaian berita bohong ke masyarakat dengan pengenaan Pasal 28 Ayat 1 UU No 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Sebenarnya pelaporan yang dilakukan oleh Masyarakat Peduli MRT agak membingungkan. Karena dari apa yang dinyatakan oleh Lieus, jika berita kompas.com pernyataannya tidak ditambah dan dikurang, sebenarnya tidak ada yang salah dari janji Basuki. Bukankah Basuki berjanji akan mengusahakan Subway?? Dan bukankah hal itu sudah diusahakan Basuki dan Jokowi??

Basuki menyatakan, melalui kompas.com, bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sulit mewujudkan pembangunan transportasi cepat massal di bawah tanah. Hal itu disampaikan Basuki menanggapi video yang diunggah oleh Masyarakat Peduli MRT melalui Youtube. Video itu menyindir perubahan sikap Basuki saat kampanye sebagai calon wakil gubernur dan setelah menjadi wagub.

"Ya, setelah kita hitung dan kaji, kalau membangun MRT subway di daerah itu tidak bisa masuk," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (17/7/2013).

Menurut Basuki, Pemprov DKI siap membeli lahan warga Jalan Fatmawati bila warga khawatir harga lahan mereka turun setelah MRT layang dibangun di kawasan tersebut. Basuki mengatakan, jika Pemprov DKI memaksakan semua jalur MRT di bawah tanah, maka harga tiketnya tidak akan terjangkau oleh warga.

"Kalau tiket transportasi massal itu terlalu mahal, sama saja orang tidak mau pindah ke sana. Ini semua kan sudah melalui kajian," kata Basuki. Ia mengatakan, setelah melalui berbagai kajian, jalur MRT paling ideal di lintasan Fatmawati adalah jalur layang. Menurutnya, kebijakan itu diambil untuk kepentingan jangka panjang (kompas.com).

Jawaban Basuki ini sudah menunjukkan bahwa mereka sebenarnya sudah mengusahakan untuk subway, tetapi dalam kajian tidak bisa masuk. Jika tetap dipaksakan, maka MRT hanya akan jadi proyek sia-sia karena tidak ada yang mau menggunakannya. Nah, Basuki bahkan telah memberi solusi dengan membeli tanah warga yang merasa terganggu dan rugi dengan keputusan Pemprov Jakarta.

Tapi ternyata Masyarakat Peduli MRT tetap melaporkan Basuki ke Polda Metro Jaya. Entah bagaimana nanti kasus ini bergulir. Saya sendiri merasa pasal berita bohong atau penipuan yang dinyatakan oleh Masyarakat Peduli MRT itu kurang kuat buktinya. Karena sudah sangat jelas terlihat bahwa Basuki dan Jokowi sudah berusaha sekuat tenaga untuk bisa subway.

Jika seandainya Basuki dan Jokowi tidak ada niatan untuk merealisasikan janjinya, maka laporan Masyarakat Peduli MRT ini punya kekuatan yang bisa saja (kurang tahu pastinya) memenjarakan Basuki. Tetapi Masyarakat Peduli MRT sepertinya punya niatan lain untuk menaikkan hal ini ke proses hukum. Hal ini diharapkan bisa membuat para pejabat untuk tidak asal-asalan membuat janji yang sebenarnya dia kurang tahu data sebenarnya.

Lalu apa tanggapan Basuki terhadap pelaporan ini?? Seperti biasa, Basuki tidak takut dilaporkan dan selalu siap dengan apa yang terjadi. Bahkan Basuki dan Jokowi telah siap seandainya mereka tidak dipilih lagi tahun 2017.

"Jabatan kami tinggal 51 bulan, kami bisa risiko tidak terpilih kembali. Sekalipun orang Jakarta tidak mau pilih kami kembali di 2017, ya jangan pilih kami lagi. Waktu kampanye mungkin dikutuk-kutuk, 'Bodoh nih, apa nih Jokowi-Ahok. Katanya enggak bikin macet, malah tambah macet.' Ya sudah, terserah kamu lah," kata Basuki.

Sudah menjadi resiko seorang pemimpin tidak disukai atau tidak dipilih lagi jika keputusannya menyengsarakan rakyat. Basuki dan Jokowi sudah menyadari hal itu dari awal. Tetapi apakah mungkin rakyat tidak memilih mereka jika pada akhir masa jabatan mereka memberikan Jakarta yang lebih baik?? Hanya waktu yang mampu menjawabnya.

Kini kita hanya bisa menunggu hasil pelaporan Masyarakat Peduli MRT terhadap Basuki. Bagaimanakah ujungnya dan apakah yang akan terjadi pada Basuki. Kita juga hanya bisa menunggu bagaimana nanti kondisi MRT setelah digunakan. Akankah rakyat Jakarta kecewa atau malah bangga dengan MRT?? Semua hanya waktu yang akan menjawabnya.

Nah, yang mungkin menarik diambil benang merah dari kejadian ini adalah bagaimana jika seandainya Jokowi melanggar janjinya dengan "nyapres" tahun 2014?? Akankah ada yang akan melaporkan Jokowi karena dia telah menipu??

Politik Indonesia memang menarik untuk terus diperhatikan perkembangannya, namun yang pasti kita semua berharap kondisi Jakarta dan negara ini bisa lebih baik ke depannya.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun