Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Indonesia - Singapura: Menanti Janji Timnas untuk Bangkit

28 November 2012   07:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:33 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya ketakutan itu terjadi juga. Laos yang seharusnya menjadi lumbung gol, mampu mendikte permainan ketika melawan Indonesia. Bahkan Laos hampir saja mempermalukan Indonesia jika saja Vendry Mofu tidak mencetak gol penyeimbang. Hasil seri ini menjadi bukti bahwa Laos sudah bisa mengimbangi Indonesia.

Hari ini Indonesia akan kembali bertanding. Kali ini lawannya bukan lagi langganan gol Indonesia, melainkan tim yang selama 15 tahun belum pernah dikalahkan Indonesia. Bahkan di Piala AFF pun Indonesia tidak punya sejarah bagus ketika melawan Singapura. Lalu apakah kita mampu mengalahkan Singapura??

Seperti biasa orang Indonesia pada umumnya akan menjawab "bisa". Ada juga yang sedikit diplomatis mengatakan, "walu berat, kita pasti menang". Sebuah optimisme yang terus didengungkan oleh para pemain timnas, pelatih timnas dan juga sebagian besar suporter Indonesia. Nuansa keyakinan yang sama ketika akan menghadapi Laos yang ternyata hasilnya kita hampir saja dikalahkan.

Akankah kali ini rasa optimisme itu terbukti??

Nil sendiri menjamin bahwa permainan Indonesia akan berbeda kali ini. Nil berharap para pemain akan tampil maksimal dan berbeda, tidak sama seperti waktu melawan Laos.

"Mudah-mudahan besok (hari ini) anak-anak bisa memberi perlawanan keras dengan kemampuan yang mereka miliki. Kita akan tampil maksimal dan berbeda, tidak sama seperti saat melawan Laos kemarin," ujar Nil.

Meski hati saya tetap mendukung Indonesia, tetapi entah mengapa saya merasa timnas sangat sulit untuk bisa menang, apalagi dengan komposisi pemain seperti sekarang. Jika berbicara statistik di atas kertas, maka kita harus bisa mengejar seri (kalau-kalau bisa menang). Bukan hanya rekor kita tidak bagus ketika melawan Singapura, tetapi juga karena dengan tim ini kita kesulitan mengalahkan Laos.

Doa saja tidak cukup untuk bisa meloloskan Indonesia dari grup B Piala AFF. Bahkan meski doa itu dikumandangkan oleh puluhan juta rakyat Indonesia dengan berbagai keyakinannya. Indonesia harus bisa tampil lebih baik lagi dan mengeluarkan kemampuan yang lebih baik dari waktu melawan Laos. Asisten pelatih tim nasional Indonesia, Fabio Oliveira, menyatakan bahwa timnas butuh kreativitas.

"Bola itu tidak bisa dengan sendirinya masuk ke gawang, kreativitas untuk membangun serangan itu harus ada. Kalau kita andalkan hanya motivasi, lawan pun juga termotivasi dan kalau kita hanya andalkan doa, lawan pun berdoa. Makanya kita harus memiliki hal yang lebih yaitu tadi, sebuah kreativitas," tegas Fabio.

Benar apa yang dikatakan Fabio. Doa dan semangat tidak akan pernah cukup membuat sebuah tim bisa memenangkan pertandingan. Kreativitas dan perjuangan mencetak gol harus jadi kekuatan utama. Karena pertandingan ini bukan ditentukan dari beberapa banyak orang yang berdoa, tetapi berapa banyak bola yang berhasil dimasukkan.

Mari terus berjuang Indonesia. Jangan andalkan filosofi "bola itu bundar". Kita harus buktikan bahwa Indonesia bisa menang bukan karena keberuntungan dan keajaiban, tetapi karena memang pantas menang dengan permaianan yang hebat. Jika pun akhirnya kalah, maka kita harus tetap berjuang sampai pada pertandingan akhir ketika melawan Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun