Pertanyaan apakah Diego Michels pelaku kekerasan atau korban kriminalisasi akhirnya terjawab sudah. Pemain naturalisasi tim sepak bola nasional tersebut mengakui sedang dalam pengaruh alkohol saat terlibat pengeroyokan di Domain Club, Senayan City, Kamis, 8 November.
"Ya dalam pengakuannya menggunakan alkohol," kata Kepala Kepolisian Sektor Tanah Abang, Ajun Komisaris Besar Suyudi Ario Seto, kepada wartawan, Sabtu, 10 November 2012.
Namun, hasil tes urin pada Diego dan lima rekannya hari ini, negatif.
"Semua (tersangka) negatif. Dari hasil tidak bisa dilihat karena sudah lebih dari 24 jam," ujar Suyudi.
Kenyataan ini tentu saja sangat mengecewakan bagi beberapa orang. Diego yang awalnya tidak mengaku ikut mengeroyok dan dibela oleh Manajer Timnas serta beberapa orang, ternyata ikut terlibat dalam pengeroyokan. Publik pastinya merasa tertipu dengan pernyataan Diego.
Kini Diego tidak bisa mengelak lagi. Dia dan rekan-rekannya sudah menjadi tahanan polsek tanah abang. Pengacara Diego saat ini juga sedang berusaha untuk mengusahakan jalan damai. Suyudi mempersilakan jika korban dan tersangka ingin berdamai.
"Silakan, itu hak mereka. Tapi proses hukum tetap berjalan." katanya (tempointeraktif.com).
Kiranya hal ini jadi pembelajaran yang dalam bagi seorang Diego Michelis. Jangan sampai gaya hidup mabuk dan dugem menghancurkan masa depannya. Sangat sayang jika Diego harus menjalani hukuman penjara dan menjadi narapidana. Ga terbayang ada pemain timnas, mantan narapidana.
Hal ini juga menjadi pelajaran bagi PSSI untuk tidak longgar dalam mengawasi pemain timnas, khususnya mereka yang punya perilaku suka mabuk-mabukan dan ke dugem. Jangan sampai citra timnas tercoreng oleh perilaku tidak terpuji para pemainnya.
Semoga proses hukum bisa berjalan dengan baik dan keadilan bisa ditegakkan dalam kasus ini.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H