Kompas.com menurunkan berita bahwa Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono mengharapkan pada tahun anggaran 2012-2014, Kementerian Pendidikan Nasional mulai melakukan perbaikan dan rehabilitasi bangunan sekolah yang kurang layak dan tak layak sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional. Hal itu disampaikan Presiden seusai meninjau SDN Babakan Madang 01 Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor dalam rangkaian Safari Ramadhan, Senin (22/8/2011).
"Setelah kita lihat prasarana dan sarana sekolah ini saya harus katakan ini tidak layak. Kantor guru dan kepala sekolah kecil sempit berdesak-desakan. Kelas kondisinya tidak baik. Atap juga tidak baik, kalau hujan saya diberitahu bocor, bangku papan tulis juga tidak layak. Perpustakaan juga tidak layak. Saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, tapi ini harus kita perbaiki untuk anak-anak kita. Bupati bilang yang begini ada 12 persen. Dari 15 ribu ada 1200 yang rusak," kata Presiden.
Apa yang dikatakan Presiden tersebut tentu saja sangat dinantikan oleh semua insan pendidikan. Keluhan terhadap kualitas sarana dan prasarana terus bergaung dari hari ke hari. Tetapi pemerintah tidak juga memperbaiki sekolah yang rusak.
Pernyataan Presiden ini kiranya mampu direalisasikan oleh menteri terkait. Sekolah yang rusak dan fasilitas yang kurang harus segera dibenahi. Jangan sampai para siswa dan guru merasa tidak nyaman dengan suasana sekolah. Sehingga proses belajar menjadi terhalang. Kiranya dengan perbaikan ini maka kualitas pendidikan bisa semakin baik.
Perbaikan sekolah yang rusak juga perlu dilakukan pengawasan dengan baik. Jangan sampai anggaran diselewengkan lagi dan tidak terjadi pemerataan perbaikan.
Sudah cukup penderitaan anak-anak kita. Semoga anak-anak kita bisa bahagia dan nyaman dengan suasana sekolah baru mereka. Sekolah anda rusak? Segera daftarkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H