Darsem, tenaga kerja wanita asal Indonesa yang terancam hukuman mati di Arab Saudi, Rabu (13/7/2011) ini akan pulang ke Tanah Air. Darsem adalah salah satu dari total 23 tenaga kerja Indonesia yang terancam hukuman mati di negara pimpinan Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud tersebut. "Ya, hari ini dia (Darsem) akan tiba di Indonesia. Kami akan lakukan serah terima dengan keluarganya pukul 13.30 nanti di Kementerian Luar Negeri," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Acara serah terima sendiri ditayangkan secara langsung oleh TV ONE. Pada acara ini akhirnya Darsem diserahkan oleh pemerintah yang diwakili oleh Menlu Marty Natalegawa untuk diterima oleh Bapaknya Pak Daud Tawar. Proses serah terima sendiri dilakukan karena pemerintah "merasa" bahwa keberhasilan memulangkan Darsem adalah keberhasilan pemerintah dan menggunakan uang pemerintah. Sehingga proses serah terima perlu dilakukan oleh pemerintah. Acara sendiri berlangsung singkat dan tidak banyak prosesi yang dilakukan.
Kepulangan Darsem memang bisa diklaim sebagai keberhasilan pemerintah, tetapi acara serah terima sendiri menurut saya kok "lebay" ya. Apakah gara-gara pemerintah yang menebus uang tebusan jadi acara serah terima perlu dilakukan? Saya kok merasa acara serah terima sepertinya Darsem sudah "dibeli" oleh pemerintah dan akan diserahkan kepada keluarganya. Tetapi meski begitu prestasi pemerintah itu perlu diapresiasi. Di tengah-tengah buruknya perlindungan TKI oleh pemerintah keberhasilan ini menunjukkan keseriusan pemerintah.
Tugas pemerintah tidak berhenti hanya pada Darsem. Masih ada 22 TKI lagi yang diancam hukuman mati. Jangan biarkan keberhasilan menyelamatkan Darsem ini hanya menjadi keberhasilan satu-satunya.
Selamat pulang Darsem. Terima kasih pemerintah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H