Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Ayah Menggantikan Anaknya (Kasus Darsem)

2 Juli 2011   12:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:59 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap orang pasti sangat tahu betapa dalamnya kasih seorang Ibu. Karena begitu dalamnya kasih Ibu, ada orang yang menciptakan lagu tentang "kasih Ibu kepada saya, tak terkira sepanjang masa". Bahkan karena begitu luar biasanya kasih seorang Ibu sampai-sampai ada istilah "surga di bawah telapak kaki Ibu.

Kisah kali ini bercerita tentang kasih seorang ayah kepada anaknya. Bukan untuk membandingkan dan mempertentangkan, tetapi kali ini sang Ayah membuktikan kasihnya kepada anaknya. Siapakah dia? Ya dia adalah Dawud bin Tawar.

Dawud adalah orang tua Darsem, TKI yang tengah mendapatkan masalah hukum di Saudi Arabia,dia mengatakan kepada kompas.com bahwa dirinya rela bertukar posisi dengan Darsem. Syaratnya, anaknya bisa dipulangkan secepatnya. "Saya rela bertukar dengan Darsem, istilahnya saya di sana (yang dihukum-red) tapi Darsem pulang (ke Tanah Air-red)," kata Dawud saat ditemui di rumahnya di Patimban Pusakanagara Subang siang tadi Sabtu (2/7/2011).

Siapa yang tidak tersentuh akan kasih bapak kepada anaknya ini. Bukan kasih yang biasa, tetapi kasih yang rela mati demi anaknya. Seorang bapak yang ingin menggantikan anaknya menerima hukuman, dengan syarat Darsem pulang. Kasih yang tidak dimiliki oleh negara ini.

Negara dikenal dengan istilah Ibu pertiwi. Oleh karena itu, sebagai Ibu harusnya punya kasih yang tiada tara dan sepanjang masa. Tetapi hingga saat ini negara absen dan tidak menjadi "Ibu" yang baik bagi "anak-anak"nya. Bahkan terkesan tidak mampu untuk menolak anaknya yang diperlakukan tidak adil di negeri orang.

Saya harap keberanian dan kasih yang tulus dari Pak Dawud menggugah keringnya kasih negara ini kepada rakyatnya. Kiranya negara ini tidak lagi beretorika dan menjawab dengan normatif tetapi membuktikan dengan tindakan. Dengarlah seruan Pak Dawud ini.

Saya jadi teringat dengan Bapak saya. Walau tidak "sehebat" Dawud, tetapi dia Bapak yang membanggakan. Bagaimanakah hubungan anda dengan bapak anda?? Apakah kasih bapak anda membuat anda bangga kepadanya??

Salam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun