Mohon tunggu...
Palti Siahaan
Palti Siahaan Mohon Tunggu... -

hidup tak akan indah bila tiada tantangan..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memaknai Kata "Memanusiakan Manusia"

5 April 2013   11:42 Diperbarui: 4 April 2017   17:59 35999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sejatinya, konsep "Memanusiakan Manusia" merupakan bagian dari humanisme. Humanisme berasal dari kata Latin humanus dan mempunyai akar kata homo yang berarti manusia. Humanus berarti sifat manusiawi atau sesuai dengan kodrat manusia (A.Mangunhardjana dalam Haryanto Al-Fandi, 2011:71).

Dari berbagai literatur yang penulis baca, pengertian humanisme adalah paham yang bertujuan menghidupkan rasa perikemanusiaan dan mencita-citakan pergaulan hidup yang lebih baik.

Dalam apliasinya, humanisme tidak memandang bangsa, agama, daerah, suku, warna kulit dan sejenisnya. Ia memperlakukan dan berusaha membantu siapa pun itu manusianya. Tidak memandang ia baik atau jahat, kawan atau musuh. Namun penulis tidak akan masuk kedalam paham Humanisme dari segi Agama.

Selain itu dalam kamus bahasa Indonesia istilah memanusiakan manusia merupakan upaya untuk membuat manusia menjadi berbudaya.

Jadi, kata - kata "Memanusiakan Manusia" bukanlah diartikan secara harfiah. Melakukan hal "Memanusiakan Manusia" bukan berarti sebelumnya kita memperlakukan manusia tidak seperti manusia. Itu adalah pemahaman yang SANGAT SALAH.

Ada juga pengertian "Memanusiakan Manusia" adalah menjadi manusia seutuhnya. Artinya, sebagai ciptaan Tuhan paling mulia, kebahagiaan utama adalah tatkala kita dapat menjadikan sesama manusia lebih terdidik, lebih bermartabat, lebih sukses, lebih pintar, dan lebih baik hidupnya. Di situlah baru seseorang benar-benar memperoleh ‘gelar kemanusiaannya’. Selama kepintaran, keterdidikan, kesuksesan, kekayaan, dan semua kelebihan yang dimiliki hanya untuk kepentingan dan kepuasan diri sendiri, berarti belum menjadi manusia utuh sebagaimana seharusnya.

Tambahan dari penulis, konsep "Memanusiakan Manusia" yang lebih mendasar yakni memanusiakan manusia yang memiliki cita-cita sama ingin selalu dihormati dan dihargai. Itu adalah keinginan mendasar dari seorang manusia, terutama ingin DIHARGAI. Terlebih dalam interaksi dengan sesama manusia termasuk orang per orangan.

Dihargai dalam konteks ini adalah, kehadiran kita, apa yang kita kerjakan semetinya dihargai. Hal ini lebih tepat dikaitkan dengan hubungan dengan sesama sehari - hari maupun dalam pekerjaan. Terlepas adanya kesalahan yang dibuat, kita sebagai manusia harus dihargai. Walau posisi kita sebagai bawahan, misalnya dalam pekerjaan, atasan tetaplah harus mengahargai kita. Cara menegor kita bila ada pekerjaan yang salah dan sebagainya.

Kita begitu senang bila pelayanan sebuah perusahaan publik sangat baik bagi kita. Baik dalam permasalahan, perusahaan tersebut tetap melayani kita dengan baik dan santun. Kita pun akan menyebutnya tindakan yang "Memanusiakan Manusia".

Dapat dibayangkan, bila konsep "Memanusiakan Manusia" ini kita terapkan dalam kehidupan sehari - hari, baik dalam lingkup pertemanan ataupun di pekerjaan, akan tercipta hidup yang harmonis. Sesama manusia saling menghargai.
Tidak ada tindakan yang merendahkan, mencibir atau hal lainnya yang membuat sakit hati dan sebagainya.

Bula itu diterpakan dalam sebuah pelayanan publik, maka pelayanan publik pun berjalan dengan bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun